Post on 08-Aug-2015
ANESTESI EPIDURAL
Rr Rima Aulia FiskaRiantiara Putriza
Pembimbing: dr. Azwar Risyad Sp. An
Definisi• Anestesia epidural adalah salah satu bentuk dari anestesia regional, dilakukan dengan menyuntikkan obat anestesi lokal keruang epidural• Blok epidural dapat dilakukan dengan pendekatan servikal, thorax, lumbal atau sacral(kaudal)
•Ruang epidural merupakan ruang potensial yang terletak di antara dura dan periosteum yang membatasi bagian dalam kanalis vertebralis, terbentang dari foramen magnum ke sakral hiatus
Anatomi
• Ruang epidural berisi lemak dan jaringan limphatik maupun vena epidural.• Radik saraf yang berjalan di dalam ruang epidural ini setelah keluar dari bagian lateral medula spinalis, dan selanjutnya menuju kearah luar
FISIOLOGI1. Blokade neural, 2. Kardiovaskuler, 3. Anestesia epidural mengurangi terjadinya thrombosis vena dan embolisme pulmoner pada pembedahan ortopedi4. Sistem respiratorius5. Sistem Gastrointestinal6. Sistem Endokrin7. Traktus Genitourinaria
Secara Umum:• Analgesia• Pelengkap anestesia umum• Anestesi untuk tindakan bedah di daerah tungkai bawah, pelvis, perineum dan abdomen bawah• analgesia post-operatif• pengobatan nyeri punggung• pengobatan nyeri kronis atau sebagai pengobatan paliatif bagi pasien-pasien terminal
INDIKASI
Secara Spesifik:• Operasi sendi panggul dan lutut• Amputasi• Obstetri• Rekonstruksi vaskuler tungkai bawah • Trauma thoraks dengan fraktur iga
Relatif• Kelainan anatomis• Riwayat operasi tulang belakang sebelumnya• Masalah khusus dengan Sistem Saraf Pusat (SSP)• Masalah pada katup-jantung• Penggunaan LMWH (Low Molecular Weight Heparin) atau Warfarin Dosis Rendah (INR <1.5)• Pasien yang tidak kooperatif
KONTRAINDIKASI
Absolut
• Pasien menolak• Gangguan pembekuan darah atau sedang dalam pengobatan anti-koagulan• Infeksi di daerah dekat fokus insersi – risiko terjadinya meningitis atau abses epidural• Infeksi pada aliran darah• Peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)• Hipovelemia yang tidak terkoreksi
PROSEDUR ANESTESI EPIDURALPERSIAPAN
INFORMED CONSENTMANAJEMEN JALAN NAPAS DAN RESUSITASIPEMERIKSAAN lABORATORIUM
PERSIAPAN
SET EPIDURAL STERILOBAT-OBATAN
Jarum epidural yang digunakan biasanya 16-18G, panjang 8 cm dengan garis penanda berjarak 1 cm, dan ujung melengkung 15-30°
TEHNIK ANESTESI EPIDURAL
POSISI PASIENPASIEN DALAM POSISI DUDUK ATAU POSISI LATERALLOKASI INSERSIMID-LUMBA, ATAU BAGIAN PUNGGUNG BAWAH.TERGANTUNG PADA LOKASI DAN TIPE OPERASI
MENEMUKAN RUANG EPIDURAL
KULIT DIINFILTRASI DENGAN ZAT ANESTETIK LOKAL SEPERTI LIDOKAIN DI LOKASI YANG SUDAH DIIDENTIFIKASIFOKUS INSERSI
GARIS TENGAH (MEDIAN)PENDEKATAN PARAMEDIAN, UJUNG JARUM DITUSUKKAN 1-2 CM LATERAL DARI MIDLINE .
1. TEHNIK HILANGNYA RESISTENSI (loss of resistance)• Berikan anestesi Lokal• tusukkan jarum epidural sedalam 1-2 cm.• suntikkan Nacl/udara secara intermitten• Tetap dorong jarum sampai menembus jaringan keras yang disusul oleh hilangnya resistensi
2.TEKNIK TETES TERGANTUNG (hanging drop)• jarum epidural yang diisi NaCl sampai terlihat
ada tetes NaCl yang menggantung.• dorong jarum epidural perlahan-lahan secara
lembut sampai terasa membus jaringan keras• tersedotnya tetes NaCl ke ruang epidural.• lakukan uji dosis.
Pilihan tingkat block
1. Lumbar epidural anesthesia.2. Thoracic epidural anesthesia3. Cervical epidural anesthesia
Penempatan kateter kateter dimasukkan lewat di ruang epidural, kateter dimasukkan lewat jarum tersebut. Jarum kemudian dicabut. Biasanya, kateter kemudian ditarik sedikit sampai tersisa 4-6 cm di dalam ruang epidural. Kateter tersebut memiliki tanda kedalaman, sehingga kedalaman kateter di ruang epidural dapat diukur.
• Cara penyuntikan suntikkan anestetik lokal secara bertahap
setiap 3-5 menit sebanyak 3-5 ml sampai tercapai dosis total.
Uji keberhasilan epidural Anestesi epidural yang benar menghasikan 3
efek utama :• Hilangnya fungsi sistem saraf simpatis yang
mengontrol tekanan darah, diketahui dari perubahan suhu.
• Hilangnya modalitas sensorik lainnya • Hilangnya kekuatan otot (motorik), dinilai dari
skala Bromage
keuntungan dan kerugianKeuntungan:• obat tidak masuk ke ruang subaraknoid sehingga sakit kepala dan gejala neurologis lainnya dapat dihindari• pemasangan kateter epidural juga memudahkan penatalaksanaan nyeri pasca operasiKerugian:• Diperlukan obat dalam jumlah • Untuk mendapatkan efek analgesia bedah juga diperlukan waktu yang lebih lama yaitu 15 – 20 menit
Efek Samping Analgesia Epidural
• Pemakaian opioid dapat menyebabkan gatal yang parah dan bahkan depresi napas• Bupivakain bersifat toksik, dapat menyebabkan eksitasi : gelisah, kesemutan di sekitar mulut, tinnitus, tremor, bingung, pandangan kabur, atau kejang, diikuti dengan depresi : mengantuk, turunnya kesadaran, depresi napas, dan apnea
Faktor yang Berpengaruh pada Anestesia Epidural
• Lokasi Injeksi• Dosis• Umur, tinggi badan, dan berat badan• Postur• Penggunaan vasokonstriktor
Obat-obatan Anestesi Epidural
Konsentrasi Onset Blok sensoris Blok motorik
Kloroprokain 2%
3%
Cepat
Cepat
Analgesik
Berat
Ringan – sedang
Berat
Lidokain ≤ 1%
1.5%
2%
Sedang
Sedang
Sedang
Analgesik
Berat
Berat
Minimal
Ringan – sedang
Berat
Mepivakain 1%
2%
Sedang
Sedang
Analgesik
Berat
Minimal
Berat
Prilokain 2%
3%
Cepat
Cepat
Berat
Berat
Minimal
Berat
Bupivakain ≤ 0,25%
0,375 – 0,5%
0,75%
Lambat
Lambat
Lambat
Analgesik
Berat
Berat
Minimal
Ringan – sedang
Sedang – Berat
Ropivakain ≤ 0,2%
0,3 – 0,5%
0,6 – 1,0%
Lambat
Lambat
Lambat
Analgesik
Berat
Berat
Minimal
Ringan – sedang
Sedang – Berat
Tes dosis
3 ml anestesi lokaljarum atau kateter masuk kedalam vena epidural mengakibatkan peningkatan denyut jantung 20 denyut permenit atau lebih besar dalam dua menitJika jarum atau kateter terletak diruang epidural , hal tersebut tidak terjadi dan tidak ada perubahan tekanan darah atau denyut jantung.
Dosis anestesi
• Volume larutan anestetik yang tepat untuk anesthesia epidural lumbal berkisar dari 15 – 25 ml.
• Studi pada sukarelawan muda menunjukkan kebutuhan rata-rata adala 1,6 ml per segemen spinal yang dianestesi
Komplikasi
Intra operatifPungsi duralKomplikasi kateterInjeksi subarachnoid yang tidak disengaja Injeksi intravaskulerOverdosis anestesi localKerusakan spinal cordPerdarahanTidak adanya blokade nyeri (gagal blok)
Post operatifInfeksiHematoma epiduralSakit kepala post pungsi dural.
KematianAbses epiduralArachnoiditis
TERIMA KASIH