ANEMIA dan LEUKEMIA.pptx

Post on 04-Aug-2015

77 views 2 download

Transcript of ANEMIA dan LEUKEMIA.pptx

ANEMIA

Chairul Huda Al Husna

Definisi

• Anemia adalah suatu keadaan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal (Depkes, 2007)

• Anemia adalah suatu keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen (Bakta I. M, 2003)

Anemia cut off (WHO)

Cut Off Point

Perempuan dewasa < 12 g/dl

Laki-laki dewasa < 13 g/dl

Perempuan hamil < 11 g/dl

Anak umur 6-14 tahun < 12 g/dl

Anak umur 6 bln-6tahun < 11 g/dl

Kriteria klinik

Indikator Nilai

Hb < 10 g/dl

Hct < 30 %

Eritrosit < 2,8 juta/mm3

Etiologi

1. Kehilangan darah/erithrosita. Perdarahan akut dan kronik

2. Kadar erithropoietin rendaha. Penyakit ginjal

3. Penurunan respon terhadap erithropoietina. Defisiensi Feb. Defisiensi asam folatc. Defisiensi vitamin B 12d. Anemia karena penyakit kronik

4. Penurunan respon sumsum tulang belakanga. Talasemia

5. Peningkatan hemolisis

Manifestasi klinis(Anemic syndrome)

• Sistem kardiovaskular : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak waktu kerja angina pectoris, gagal jantung

• Sistem saraf : sakit kepala, pusing, tinnitus, mata berkunang-kunang, lemah otot, lesu rasa dingin pada ekstremitas

• Sistem urogenital : gangguan haid dan libido menurun• Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit

menurun, rambut tipis dan halus

JENIS ANEMIA

Anemia Defisiensi Besi

• Gangguan sintesis Heme• 2/3 zat besi dlm tubuh berbentuk Heme

pada hemoglobin, 1/3 dalam bentuk feritin dan hemosiderin dalam sumsum tulang, limpa, hepar, dan makrofage

• Etiologi: intake tidak adekuat, malabsorpsi, kehilangan darah dan hemolisis

Thalasemia

• Kelainan genetik autosomal resesif mengakibatkan produksi hemoglobin normal tidak adekuat

• Terjadi gangguan sintesis Hb karena diikuti gangguan protein globulin

• Heterozigot: thalasemia minor, Homozigot: thalasemia mayor

Anemia Megaloblastik• Defisiensi Cobalamin (Vit B 12)

Sel parietal pada mukosa gaster tidak memproduksi faktor instrinsik sehingga tidak terjadi penyerapan Vit B 12 (faktor ekstrinsik)

• Defisiensi As FolatAs folat diperlukan untuk sintesis DNA dalam pembuatan dan maturasi sel darah merah

Anemia Aplastik• Penyakit dimana terjadi penurunan

semua tipe sel darah (RBC, WBC, platelet) dan hiposelular sumsum tulang

• Etiologi: Kongenital (sindrom Fanconi), Didapat (agen kimia, toksin, obat, idiopatik, kehamilan, radiasi, infeksi virus dan bakteri)

Klasifikasi berdasarkan morfologi eritrosit

1. Anemia hipokromik mikrositer2. Anemia normokromik normositer3. Anemia makrositer

a. Megaloblastikb. Nonmegaloblastik

Pemeriksaan penunjang

• Anamnesis : RPS, RPD, Riwayat gizi, riwayat paparan, riwayat keluarga

• Pemeriksaan fisik : warna kulit, kuku, mata, nyeri• Lab hematologik : Hb, indek eritrosit (MCV, MCH, dan MCHC),

LED, RBC, pemeriksan sutul• Lab non hemato : faal ginjal, faal endokrin, faal hati, biakan

kuman, dll• Penunjang lain : PCR, USG, Torax, sitogenik, dll

Penatalaksanaan

• Terapi untuk mengatasi keadaan gawat PRC• Terapi khas untuk masing-masing anemia

preparat besi, asam folat, dll• Terapi untuk mengobati penyakit dasar

penyakit cacing• Terapi ex juvantivus CITO

Penatalaksanaan Medis

• Terapi OksigenKompensasi berkurangnya pengangkut oksigen

dan membantu mengurangi kerja jantung

• Transfusi DarahTerutama pada kehilangan darah akut (Hb <

6gr/dl) atau yang tidak respon terhadap pengobatan lain.

Pemberian jangka panjang berisiko tinggi kelebihan zat besi (kardiomiopati, perikarditis, aritmia, GJK, insufisiensi tiroid, malfungsi pankreas dan endokrin, fibrosis hepar, perubahan warna kulit)

• Agen penghancur zat besiDefroksamin dapat mencegah kelebihan zat besi

• EritropoetinInjeksi subkutan untuk mengobat penyakit

kronik anemia. Sumsum tulang harus mampu memproduksi SDM dan harus tersedia nutrien

• Zat besi dan vit B 12• Diet tinggi zat besi

Pada penyakit defisiensi nutrisi atau kehilangan darah, nutrisi dapat meningkatkan produksi SDM

Penatalaksanaan Medis

Nutrisi Untuk Klien dengan Anemia• Makanan yang dianjurkan bagi

penderita anemia adalah yang mengandung :– Zat Besi (Fe)

Ati, daging sapi, kuning telur, buah-buahan yang dikeringkan (misal : kismis), sayur-sayuran yang berwarna hijau (kangkung, daun katuk, daun ubi jalar, bayam, daun singkong, kacang buncis, kacang panjang, dll.).

– Asam FolatAti, jamur, pisang, apel

– ProteinTelur, susu, tahu, tempe, kacang-kacangan

Kehilangan darah

Kehilangan SDM

Defisiensi Besi, Vit B 12, As. Folat

Prod SDM ↓

Depresi Sumsum tulang, eritropoetin ↓ Hemolisis

Penghancuran SDM ↑

Anemia

Penurunan jumlah eritrosit

dan Hb

Kompensasi Jantung

Pe↑ Frekwensi Pe↑ Kontraktilitas

Penebalan dinding ventrikel

Takikardi Palpitasi

Kardiomegali

Kompensasi Paru

Pe ↑ frek nafas

Dyspnea

Efek GI

Gangguan Penyerapan

nutrisi

Konstipasi, Diare

Hipoksia Serat saraf

pusing

PCJ

NA

Mata berkunang

Pingsan

RCKPNIA

Ansietas

Patofisiologi

penurunan O2 darah

PPJP

Masalah keperawatan

• Intoleran aktivitas• Ketidakefektifan pola nafas• Ansietas• Penurunan curah jantung• Penurunan perfusi jaringan perifer• Kekurangan volume cairan• Diare

LEUKEMIA

Definisi

• Leukemia adalah keganasan hematologik akibat proses neoplastik disertai gangguan differensiasi (maturation arrest) pada berbagai tingkatan sel induk hemopoetik shg terjadi ekspansi progresif dan kelompok (clone) ganas tersebut dalam sumsum tulang, kemudian sel leukemia beredar secara sistemik (Bakta, I. M, 2003)

Klasifikasi AKUT KRONIK

1. AML (Acute Myeloid Leukemia)a. M0 : LMA tanpa differensiasib. M1 : LMA tanpa maturasic. M2 : LMA dengan maturasid. M3 : Promielositik akute. M4 : Leukemia mielomonoblastik

akutf. M5 : Leukemia monoblastik akutg. M6 : Eritoleukemiah. M7 : Megakariositik

2. ALL (Acute Lympoblastic Leukemia)a. L1 : sel limfoblas kecil-kecilb. L2 : sel lebih besar, inti iregulerc. L3 : banyak vakuola

3. Sindrom preleukemia

1. CML (Chronic Myeloid Leukemia)2. CLL (Chronic Myeloid Leukemia)

Nilai normal

• Leukosit/WBC : 4.500-10.000 sel/mm3

– Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)– Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)– Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3)– Netrofil segmen 50-70% (absolut 2.500-7.000 sel/mm3)– Limfosit 25-35% (absolut 1.750-3.500 sel/mm3)– Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)

• Trombosit 150.000-400.000 sel/mm3

25

DIKENAL ADANYA

• Leukemia aleukemik : leukosit < 10.000• Leukemia subleukemik : 10 – 25.000• Leukemia leukemik : Leukosit > 25.000• Hiperleukositosis : Leukosit > 50.000

Perb Leukemia akut dan kronik

akut kronik

-Umur-Onset-Perjalanan pen-Sel leukemia-Anemia & trom-Jml leukosit-limfadenopati

Semua umurTiba-tiba< 6 blnBlas > 30%Beratnormal/-/++/-

DewasaPerlahan-lahan2-6 tahunMatangRinganSangat tinggi++

Etiologi

• BELUM JELAS– Diduga : – Virus ( virus onkogenik )– Faktor eksogen sperti : sinar x, sinar radioaktif,

hormon, bahan kimia ( benzol, arsen, preparat sulfat), infeksi (virus , bakteri)

– Faktor endogen : ras,konstitusi (sindr down>), herediter ( kakak beradik / kembar identik)

Manifestasi klinis (Leukemia Akut)

• Gejala kegagalan sumsum tulang : – Anemia : pucat, lemah, lesu– Netropeni : demam, infeksi rongga mulut, tenggorok, kulit, sal. Nafas, syok sampai

sepsis– Trombositopenia : easy bruising, perdarahan kulit, mukosa, dll

• Keadaan hiperkatabolik :– Kaheksia, keringat malam, hiperurikemia

• Infiltrasi ke dalam organ organomegali :– Nyeri tulang dan sternum, limfadenopati superfisial, splenomegali dan hepatomegali– Hipertrofi gusi dan kulit– Sindrom meningeal

• Gejala lain :– Leukostasis jika > 50.000 /µL leukostatis serebral dan pulmoner– Koagulopati DIC dan fibrinolisis primer– Hiperurikemia artritis ghout dan gagal ginjal

Manifestasi klinis (Leukemia Kronis)

• Hiperkatabolik :BB turun, lemah, anoreksia, keringat malam • Splenomegali hampir selalu ada• Hepatomegali lebih jarang dan lebih ringan• Gejala ghout, penglihatan• Anemia• Kadang-kadang asimptomatik• Fase transformasi : timbul keluhan baru (demam, lelah, nyeri tulang,

leukositosis meningkat)• Blast crisis : perubahan mendadak tanpa diawali fase prodormal (awitan)

tanpa pengobatan adekuat meninggal 1-2 bulan

Pemeriksaan penunjang

• Anamnesis : RPS, RPD, Riwayat gizi, riwayat paparan, riwayat keluarga

• Pemeriksaan fisik : warna kulit, kuku, mata, nyeri

Leukemia Akut

• Kadar Hb, Ht, jumlah eritrosit : turun• Jumlah leukosit ; turun/normal/ meningkat• Jumlah tombosit : menurun• LED ; cepat• SHDT :

– Normositik normokrom– Eritrosit berinti– Auer rod (+) -- mieloblastik

Leukemia Kronis

• Darah tepi :– Hb, Ht, jumlah eritrosit sedikit meningkat– Jumlah leukosit sangat tinggi– Trombosit meningkat/normal/turun– SHDT : normositik normokrom– LGK : semua stadium, basofilia, eosinofilia– LLK : limfosit matang 70-90%, smudge cell

• SST :– Hiperseluler – Aktivitas seri lain tertekan

• Kimia darah :– Kadar asam urat meningkat– Kalsium meningkat– Vit B12 meningkat

34

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

• Suportif– Isolasi– Makanan adekuat– Mengatasi infeksi– Transfusi komoponen darah

• Pengobatan Khusus– Kemoterapi– Radioterapi

• Transplantasi SST

35

Remisi komplitRemisi komplit

• Keadaan umum membaik, gejala klinik menghilang• Tidak ditemukan “blast” pada pemeriksaan darah

tepi• “Blast” di sumsum tulang < 5%

36

REGIMEN PENGOBATANREGIMEN PENGOBATAN

• Induksi• Konsolidasi ( + radiasi )• Maintenance• Re induksi

• Obat kemoterapi yang digunakan :

Vincristin, Adriamicin, Metotreksat, LA sparaginase, Deksametason, 6 mercaptopurin, dll

Patofisiologi • Virus ( virus onkogenik ), Faktor eksogen, Faktor endogen• Proliferasi sel kanker (gangguan differensiasi) bersaing mendapatkan nutrisi infiltrasi sel

normal digantikan sel kanker jumlah semakin banyak LEUKEMIA• LEUKEMIA asimptomatik MK : kurang pengetahuan• LEUKEMIA menyerang SST produksi sel-sel darah berkurang :

– Anemia MK : intoleran aktivitas– Netropeni MK : Hipertermi– Trombositopeni perdarahan MK : resiko perdarahan, resiko infeksi, kerusakan integritas kulit,

volume cairan• LEUKEMIA infiltrasi organ

– Inflamasi nyeri tulang dan nyeri dalam MK : nyeri akut, intoleran aktivitas– Hipertrofi gusi susah makan BB turun MK : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh– Sindrom meningeal pusing, sakit kepala MK : nyeri akut, resiko cidera, intoleran aktivitas

• LEUKEMIA hipermetabolik :– Kaheksia MK : gangguan citra tubuh– Anoreksia BB turun + Hb turun MK : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh– Keringat malam susuah tidur MK : gangguan pola tidur

Terima Kasih