Post on 19-Feb-2021
i
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
BERDASARKAN PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN
KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06/Per/Dep.6/IV/2016
(Studi Kasus di Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan Yogyakarta
Periode 2015-2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Shervy Bernadeth
NIM :142114113
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
BERDASARKAN PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN
KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06/Per/Dep.6/IV/2016
(Studi Kasus di Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan Yogyakarta
Periode 2015-2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Shervy Bernadeth
NIM :142114113
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dengarkanlah suara Tuhan bukan dengan telinga melainkan
hatimu , sebab Tuhan berbicara bukan melalui suara yang tak dapat didengar oleh telinga melainkan suara yang dapat di dengar oleh
hati ”
“Shervy Bernadeth”
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
“Lukas 1:38”
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai hidupku
Mama, Papa, kakak, dan adik atas segala cinta dan kasih sayangnya
CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
BERDASARKAN PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN
KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06/Per/Dep.6/IV/2016
(Studi Kasus di Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan
Yogyakarta Periode 2015-2017)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 08 Mei 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat secara keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya
ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain
yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa meberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah saya telah diberikan oleh universitas
batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Yang membuat pernyataan
Shervy Bernadeth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama :Shervy Bernadeth
NIM : 142114113
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
BERDASARKAN PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN
KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06/Per/Dep.6/IV/2016
(Studi Kasus di Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan
Yogyakarta Periode 2015-2017)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk
kepentingan akademis tanpa meminta izin dari penulis maupun royalty kepada
penulis selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Yang menyatakan,
Shervy Bernadeth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan termakasih
yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
3. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma
4. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si, Akt, QIA selaku pembimbing yang telah
membantu dan membimbing penulis selama proses penyelesaian skripsi.
5. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membantu selama masa-masa perkuliahan penulis.
6. Agustinus Tri Kristanto, SE., M.Ak dan Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc
selaku dosen penguji skripsi yang telah meberikan masukan dan dan saran
yang berguna bagi perbaikan skripsi.
7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penyusunan skripsi.
8. Bapak Agung K. Noertjahjono, selaku ketua pengurus CU Kridha Rahardja
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di CU Kridha
Rahardja TP Yogyakarta.
9. Bapak Sarwanto Rahardjo, selaku kepala kantor CU Kridha Rahardja TP
Yogyakarta yang telah memberikan data yang dibutuhkan penulis dalam
melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
10. Bapak Eri Kesuma, selaku pengurus CU Kridha Rahardja yang telah
membantu penulis dalam proses memperoleh ijin penelitian di CU Kridha
Rahardja TP Yogyakarta.
11. Papa, Mama, serta semua anggota keluarga yang telah memberikan perhatian,
dukungan, semangat, doa, dan motivasi.
12. Teman-temanku Fati, Agnes, Ines, Diana, Diantin dan Viani yang selalu
memberikan semangat dan motivasi.
13. Teman-teman angkatan 2014, terimakasih atas kenangan selama dibangku
kuliah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangandalam
penyusunan skripsi, sehingga dengan kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 31 Mei 2018
Shervy Bernadeth
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ............................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
ABSTRAK ........................................................................................................... xvi
ABSTRACT ........................................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 3
E. Sistematika Penulisan ................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6
A. Koperasi ....................................................................................................... 6
B. Credit Union ................................................................................................. 8
C. Laporan Keuangan Koperasi ...................................................................... 10
D. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam ............................. 14
E. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam. ........... 15
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 30
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 30
C. Subyek dan Objek Penelitian ..................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
D. Data yang dibutuhkan................................................................................. 31
E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 31
F. Teknik Analisis Data................................................................................... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM ........................................................................... 47
A. Profil CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta ............................................... 47
B. Kelegalitasan Usaha ................................................................................... 49
C. Visi, Misi, dan Nilai-nilai CU Kridha Rahardja ......................................... 49
D. Struktur Organisasi CU Kridha Rahardja Periode 1 (2017-2019) ............. 51
E. Kegiatan Pelayanan Keuangan CU Kridha Rahardja ................................. 51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 73
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 73
B. Analisis Data .............................................................................................. 74
C. Penetapan Kesehatan Credit Union Kridha Rahardja .............................. 114
D. Pembahasan .............................................................................................. 117
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 124
A. Kesimpulan .............................................................................................. 124
B. Keterbatasan ............................................................................................. 124
C. Saran ......................................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 128
LAMPIRAN ........................................................................................................ 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ........... 33
Tabel 3.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri
terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko ........................................ 34
Tabel 3.3 Standar perhitungan rasio Kecukupan modal sendiri ........................... 35
Tabel 3.4 Standar perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota
terhadap Total Pinjaman Diberikan ...................................................... 35
Tabel 3.5 Standar Perhitungan RPM ..................................................................... 36
Tabel 3.6 Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko
terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah ................................................ 37
Tabel 3.7 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko .................................... 37
Tabel 3.8 Standar Perhitungan Manajemen Umum ............................................. 38
Tabel 3.9 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan .................................. 38
Tabel 3.10 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan .................................... 38
Tabel 3.11 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva ............................................ 39
Tabel 3.12 Standar Manajemen Likuiditas ........................................................... 39
Tabel 3.13 Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota
terhadap Partisipasi Bruto .................................................................. 40
Tabel 3.14 Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor........... 40
Tabel 3.15 Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan.................................. 41
Tabel 3.16 Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar.............. 42
Tabel 3.17 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan
terhadap Dana yang Diterima ............................................................. 42
Tabel 3.18 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Aset ................... 43
Tabel 3.19 Standar Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ............ 44
Tabel 3.20 Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ...... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Tabel 3.21 Standar perhitungan Rasio Partisipasi Bruto ...................................... 45
Tabel 3.22 Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota ..................... 46
Tabel 3.23 Penetapan predikat tingkat Kesehatan KSP dan USP ......................... 46
Tabel 4.1 Daftar Pengurus CU Kridha Rahardja Periode 2017-2019……………51
Tabel 4.2 Daftar Pengawas CU Kridha Rahardja Periode 2017-2019 .................. 51
Tabel 4.3 Daftar Manajemen CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta
Periode 2017-2019 ................................................................................ 51
Tabel 4.4 Biaya survei ditanggung oleh Anggota peminjam dan besarnya .......... 54
Tabel 4.5 Platfon Santunan Solideritas (TUNAS) ................................................ 69
Tabel 4.6 Platfon Perlindungan Piutang Anggota (LINTANG) ........................... 70
Tabel 4.7 Syarat keuangan menjadi Anggota Credit Union Kridha Rahardja ...... 72
Tabel 5.1 Perhitungan modal sendiri .................................................................... 75
Tabel 5.2 Perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset.............................. 75
Tabel 5.3 Standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset ................. 76
Tabel 5.4 Skor modal sendiri terhadap total aset .................................................. 76
Tabel 5.5 Perhitungan pinjaman berisiko ............................................................. 77
Tabel 5.6 Perhitungan modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko ........ 77
Tabel 5.7 Standar perhitungan skor rasio modal sendiri
terhadap pinjaman diberikan yang berisiko .......................................... 78
Tabel 5.8 Skor modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko ........... 78
Tabel 5.9 Perhitungan Modal Tertimbang (MT) Tahun 2015 .............................. 79
Tabel 5.10 Perhitungan ATMR Tahun 2015......................................................... 80
Tabel 5.11 Perhitungan Modal Tertimbang (MT) Tahun 2016 ............................ 80
Tabel 5.12 Perhitungan ATMR Tahun 2016......................................................... 81
Tabel 5.13 Perhitungan Modal Tertimbang (MT) Tahun 2017 ............................ 81
Tabel 5.14 Perhitungan ATMR Tahun 2017......................................................... 82
Tabel 5.15 Perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2015-2017 ........... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 5.16 Standar perhitungan rasio kecukupan modal sendiri .......................... 82
Tabel 5.17 Skor kecukupan modal sendiri ............................................................ 83
Tabel 5.18 Perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman diberikan .................................................. 84
Tabel 5.19 Standar perhitungan skor rasio volume pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman yang diberikan ......................................... 84
Tabel 5.20 Skor volume pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman diberikan .................................................. 85
Tabel 5.21 Perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan ...................................................... 85
Tabel 5.22 Standar perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan ...................................................... 86
Tabel 5.23 Skor risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan ...................................................... 86
Tabel 5.24 Perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah .... 87
Tabel 5.25 Standar perhitungan rasio cadangan risiko
terhadap pinjaman bermasalah ............................................................ 87
Tabel 5.26 Skor cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah ......................... 88
Tabel 5.27 Perhitungan rasio pinjaman yang berisiko
terhadap pinjaman yang diberikan ...................................................... 88
Tabel 5.28 Standar perhitungan skor rasio pinjaman yang berisiko
terhadap pinjaman yang diberikan ...................................................... 89
Tabel 5.29 Skor pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan ....... 89
Tabel 5.30 Jawaban pertanyaan kuesioner untuk manajemen umum
tahun 2015-2017 ................................................................................. 90
Tabel 5. 31 Standar perhitungan manajemen umum ............................................. 92
Tabel 5. 32 Skor manajemen umum ..................................................................... 92
Tabel 5.33 Jawaban pertanyaan kuisioner untuk manajemen kelembagaan
tahun 2015-2017 ................................................................................. 93
Tabel 5.34 Standar perhitungan manajemen kelembagaan ................................... 93
Tabel 5.35 Skor manajemen kelembagaan............................................................ 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 5.36 Jawaban pertanyaan kuisioner untuk manajemen permodalan
tahun 2015-2017 ................................................................................. 94
Tabel 5.37 Standar perhitungan manajemen permodalan ..................................... 95
Tabel 5.38 Skor manajemen permodalan .............................................................. 95
Tabel 5.39 Jawaban pertanyaan kuisioner untuk manajemen aktiva
tahun 2015-2017 ................................................................................. 96
Tabel 5. 40 Standar perhitungan manajemen aktiva ............................................. 97
Tabel 5.41 Skor manajemen aktiva ....................................................................... 97
Tabel 5.42 Jawaban pertanyaan kuisioner untuk manajemen likuiditas
tahun 2015-2017 ................................................................................. 98
Tabel 5.43 Standar perhitungan manajemen likuiditas ......................................... 98
Tabel 5.44 Skor manajemen likuiditas .................................................................. 99
Tabel 5. 45 Perhitungan Beban Operasi Anggota ............................................... 100
Tabel 5.46 Perhitungan rasio beban operasi anggota
terhadap partisipasi bruto .................................................................. 100
Tabel 5.47 Standar perhitungan rasio beban operasi anggota
terhadap partisipasi bruto .................................................................. 100
Tabel 5.48 Skor beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto ..................... 101
Tabel 5.49 Perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap SHU kotor......... 101
Tabel 5.50 Standar perhitungan rasio beban operasi anggota
terhadap SHU kotor........................................................................... 102
Tabel 5.51 Skor beban operasi anggota terhadap SHU kotor ............................. 102
Tabel 5.52 Perhitungan rasio efisiensi pelayanan ............................................... 103
Tabel 5.53 Standar perhitungan rasio efisiensi pelayanan .................................. 103
Tabel 5.54 Skor efisiensi pelayanan.................................................................... 103
Tabel 5.55 Perhitungan rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar .............. 104
Tabel 5.56 Standar perhitungan rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar . 105
Tabel 5.57 Skor kas dan bank terhadap kewajiban lancar .................................. 105
Tabel 5.58 Perhitungan dana yang diterima ........................................................ 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 5.59 Perhitungan rasio pinjaman yang diberikan
terhadap dana yang diterima ............................................................. 106
Tabel 5.60 Standar perhitungan rasio pinjaman yang diberikan
terhadap dana yang diterima ............................................................. 106
Tabel 5.61 Skor pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima ............ 107
Tabel 5.62 Perhitungan rasio rentabilitas aset..................................................... 108
Tabel 5.63 Standar perhitungan rasio rentabilitas aset........................................ 108
Tabel 5.64 Skor rentabilitas aset ......................................................................... 109
Tabel 5.65 Perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri ..................................... 109
Tabel 5.66 Standar perhitungan untuk rasio rentabilitas modal sendiri .............. 109
Tabel 5.67 Skor rentabilitas modal sendiri ......................................................... 110
Tabel 5.68 Perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan ..................... 110
Tabel 5.69 Standar perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan ........ 111
Tabel 5.70 Skor kemandirian operasional pelayanan ......................................... 111
Tabel 5.71 Perhitungan rasio partisipasi bruto .................................................... 112
Tabel 5.72 Standar perhitungan rasio partisipasi bruto ....................................... 112
Tabel 5.73 Skor partisipasi bruto ........................................................................ 113
Tabel 5.74 Perhitungan rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)....................... 113
Tabel 5.75 Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota .................. 114
Tabel 5.76 Skor Promosi Ekonomi Anggota ...................................................... 114
Tabel 5.77 Rangkuman Penilaian Kesehatan CU Kridha Rahardja
TP Yogyakarta Tahun 2015-2017 ..................................................... 115
Tabel 5.78 Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP ........................ 116
Tabel 5.79 Predikat tingkat kesehatan CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta ..... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
BERDASARKAN PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN
KEMENTRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 06/Per/Dep.6/IV/2016
(Studi Kasus di Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan Yogyakarta
Periode 2015-2017)
Shervy Bernadeth
142114113
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan
Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan Yogyakarta periode 2015, 2016,
dan 2017. Para pemakai informasi laporan keuangan perlu mengetahui kondisi
kesehatan koperasi untuk melihat manfaat ekonomi yang diberikan koperasi. Bagi
pemerintah penilaian tingkat kesehatan koperasi merupakan kewajiban sehingga
mempermudah pemerintah melakukan pemantauan terhadap perkembangan
koperasi.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah mengacu
pada Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016 tentang
pedoman penilaian kesehatan koperasi dan unit simpan pinjam koperasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 predikat tingkat
kesehatan Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan Yogyakarta adalah
―Dalam Pengawasan Khusus‖, dengan jumlah skor 50,70. Pada tahun 2016 dan
2017 berpredikat ―Dalam Pengawasan‖, dengan jumlah skor 63,55 dan 65,05.
Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Koperasi, Credit Union
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE HEALTH LEVEL OF SAVINGS LOAN
COOPERATIVES BASED ON THE REGULATION OF THE DEPUTI
FIELD OF SUPERVISION OF THE STATE MINISTY OF
COOPERATIVE AND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE OF
REPUBLIC INDONESIA NUMBER: 06/Per/Dep.6/IV/2016
(A Case Study at Credit Union Kridha Rahardja The Place of Service in
Yogyakarta)
Shervy Bernadeth
142114113
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
The purposes of this research was to find out the level of healty Credit
Union Kridha Rahardja the Place of Service in Yogyakarta in 2015, 2016, and
2017. The users of financial reporting information needed to know the health
condition of the cooperative to look the economic benefits provided by the
cooperative. For the government , the assessment of the health levels of the
cooperative was an obligation to make it easier for the government to monitor the
development of the cooperative.
The study was a case study. Data was obtained trough interview,
observation, and documentation. The data analysis technique employeed in this
study was a comparation technique based on the Regulation of the Deputi Field of
Supervision of the State Ministy of Cooperative and Small and Medium
Enterprise of Republic Indonesia Number: 06/Per/Dep.6/IV/2016 about the
guidelines for the health assessment of cooperatives and units of savings and
loans.
Based on the analysis, it was found that in 2015 Credit Union Kridha Rahardja the
Place of Service in Yogyakarta with atotal score of 50,70 was categorized as
―Under Special Supervision‖. In 2016 dan 2017 with atotal score of 63,55 and
65,05 was categorized as ―Under Supervision‖.
Keywords: The Health Level of Cooperatives, Credit Union
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang dibentuk oleh anggota atas
dasar kepentingan ekonomi yang sama dan kegiatan utamanya adalah
melayani kebutuhan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan
kesejahteraan anggota. Berdasarkan jenisnya, koperasi dibagi menjadi 4 jenis,
yaitu koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi
simpan pinjam.
Pada penelitian ini, subjek penelitian yang diteliti adalah Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) khususnya Credit Union (CU). Di Indonesia KSP dan CU
merupakan koperasi kredit yang bergerak dalam bidang pemupukan dana dari
para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para
anggotanya yang memerlukan bantuan dana. Credit Union dibentuk dan
dikelola oleh sekumpulan orang-orang yang saling percaya.
Dalam mengelola usahanya, Credit Union membuat laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para pemakai informasi laporan
keuangan atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap koperasi.
Mengingat pemakai informasi laporan keuangan Credit Union adalah anggota,
pengurus, pengawas serta stakeholder lain (pemerintah, kreditur dan pihak lain
yang berkepentingan) perlu mengetahui kondisi atau kesehatan keuangan
koperasi untuk dapat menilai manfaat ekonomi yang diberikan koperasi, maka
analisis laporan keuangan koperasi penting untuk dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Bagi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) setiap koperasi
kredit yang telah berbadan hukum dan telah terdaftar di Kementerian Koperasi
melakukan penilaian tingkat kesehatan merupakan kewajiban. Hasil dari
penilaian tingkat kesehatan koperasi digunakan untuk mempermudah
pemerintah dalam melakukan pemantauan dan perbaikan bagi koperasi dalam
kondisi kurang sehat.
Analisis tingkat kesehatan koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam
telah ditetapkan dalam Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan
Unit Simpan Pinjam (USP), yakni permodalan, kualitas aktiva produktif,
manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan dan jatidiri
koperasi. Tujuh aspek tersebut digunakan untuk menilai tingkat kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian
tentang ―Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:
06/Per/Dep.6/IV/2016. Studi Kasus di Credit Union (CU) Kridha
Rahardja Tempat Pelayanan (TP) Yogyakarta Periode 2015-2017‖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat kesehatan CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta
periode 2015-2017 berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan
Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan CU
Kridha Rahardja TP Yogyakarta periode 2015-2017 dari aspek Permodalan,
Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Efisiensi, Likuiditas, Kemandirian dan
Pertumbuhan, dan Jatidiri Koperasi dengan berpedoman pada Peraturan
Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak
pihak pemakai laporan keuangan terkait perkembangan kondisi kesehatan
CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta Periode 2015-2017.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan dan dapat
digunakan sebagai bahan pengetahuan bagi mahasiswa Universitas Sanata
Dharma yang akan mempelajari lebih dalam tentang tingkat kesehatan
keuangan Koperasi Simpan Pinjam yang dinilai dengan berpedoman pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016.
3. Bagi Penulis
Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memperluas
wawasan di bidang akuntansi dan sebagai sarana untuk mendapatkan gelar
sarjana ekonomi.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori yang menjadi acuan dalam
penulisan skripsi.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisa data.
BAB IV GAMBARAN UMUM
Bab ini menguraikan gambaran umum koperasi meliputi
sejarah koperasi, kelegalitasan koperasi, visi dan misi
koperasi, struktur organisasi, dan jenis produk koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan deskripsi data, analisis data yang
diperoleh dari hasil penelitian lapangan, penetapan
kesehatan koperasi, dan pembahasan berisi tentang
penjelasan hasil penelitian tersebut.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian,
dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Koperasi
1. Definisi Koperasi
Undang-Undang koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1 tentang
perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah badan hukum yang
didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
2. Landasan, Asas, Tujuan, Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi
Dalam Alam (2007:184) menjelaskan landasan, asas, tujuan, nilai, dan
prinsip koperasi sebagai berikut:
a. Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Asas yang diterapkan dan dianut oleh koperasi adalah asas kekeluargaan,
asas demokrasi ekonomi, dan asas gotong royong.
c. Berdasarkan Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992, tujuan dari
munculnya atau berdirinya koperasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
serta turut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
d. Fungsi dan Peran Koperasi
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2) Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian masyarakat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
4) Usaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
e. Prinsip Koperasi
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan keuangan dilakukan secara demokratis.
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya balas jasa usaha masing-masing anggota.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian.
6) Pendidikan perkoperasian.
7) Kerja sama antarkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Jenis-jenis Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian, jenis-jenis koperasi adalah sebagai berikut:
a. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non-anggota.
b. Koperasi Produsen
Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
dihasilkan anggota dan non-anggota.
c. Koperasi Jasa
Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-
simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan non-anggota.
d. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai
satu-satunya usaha yang melayani anggota. Koperasi simpan pinjam
harus memperoleh izin usaha simpan pinjam dari menteri. Koperasi
simpan pinjam meliputi kegiatan, seperti menghimpun dana dari
anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana
pada koperasi simpan pinjam sekundernya.
B. Credit Union
Berdasarkan jenis-jenis koperasi, Credit Union merupakan jenis
koperasi simpan pinjam. Credit Union berasal dari dua kata, yaitu Credit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Union. Credit dalam bahasa Latin adalah credere artinya saling percaya.
Sedangkan union (unio) berarti kumpulan. Jadi Credit Union artinya
kumpulan orang-orang saling percaya. Di Indonesia, ―Credit Union‖
diterjemahkan sebagai Koperasi Kredit.
Credit Union dalam Munaldus (2012:2) didefenisikan dalam beberapa
defenisi yaitu:
1) Credit Union adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis
dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan berbagai produk simpan dan
pinjam berbunga rendah kepada anggotanya.
2) Credit Union adalah sebuah lembaga keuangan koperasi yang dimiliki dan
diawasi oleh para anggotanya dan dioperasikan untuk tujuan pola hidup
hemat, menyediakan pinjaman dengan suku bunga bersaing dan
menyediakan berbagai pelayanan keuangan lain kepada anggotanya.
3) Word Council of Credit Unions (WOCCU) mendefenisikan Credit Union
sebagai ―non-for-profit coorperative institutions‖ atau lembaga koperasi
yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan.
4) Credit Union adalah koperasi keuangan yang didirikan dari oleh dan untuk
anggota di mana para anggota adalah penabung, peminjam sekaligus
pemegang saham.
5) Credit Union adalah koperasi keuangan yang tidak mencari keuntungan
(non-for-profit) yang kehadirannya bertujuan melayani para anggota yang
berada dalam satu ikatan pemersatu (commond-bond) seperti wilayah
tempat tinggal, profesi, tempat, kerja, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
6) Credit Union adalah sebuah lembaga keuangan koperasi yang dimiliki dan
dikendalikan oleh anggotanya.
C. Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban
pengurus selama satu periode akuntansi, yang dapat dipakai sebagai
bahan untuk menilai hasil kerja pengelolaan koperasi. Komponen laporan
keuangan koperasi, yaitu neraca, perhitungan hasil usaha, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. (Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:
12/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi
Sektor Riil). Berikut penjelasan komponen laporan keuangan koperasi:
1. Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
koperasi pada waktu tertentu. Dengan demikian, neraca memiliki tiga
unsur laporan keuangan, yaitu aset, kewajiban dan ekuitas dengan
penjelasan sebagai berikut:
a) Aset
Aset adalah kekayaan yang dimiliki dan dikelola koperasi untuk
menjalankan operasional usaha. Selain itu, aset juga merupakan
sumber daya yang dikuasai koperasi sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh koperasi. Berikut komponen aset:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Aset lancar yaitu aset yang memiliki masa manfaat kurang dari satu
tahun dan memenuhi kriteria, yaitu diperkirakan akan dapat
direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan, dalam
jangka waktu siklus akuntansi koperasi; dimiliki untuk
diperdagangkan (diperjual belikan); dan diharapkan akan
direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan.
2) Aset tidak lancar adalah aset yang terdiri dari beberapa macam
aset, masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dimiliki
serta digunakan dalam kegiatan operasional dengan kompensasi
penggunaan berupa biaya depresiasi (penyusutan).
b) Kewajiban
Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomis yang harus
dilakukan oleh koperasi dimasa yang akan datang dalam bentuk
penyerahan aset atau pemberian jasa, yang disebabkan oleh
tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya. Selain itu, kewajiban
merupakan tanggungjawab koperasi saat ini, yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan
membutuhkan sumber daya ekonomi. Berikut komponen kewajiban:
1) Kewajiban jangka pendek adalah utang koperasi yang digunakan
untuk kebutuhan modal kerja dan memelihara likuiditas
koperasi, dan harus dilunasi paling lama dalam satu periode
akuntansi koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Kewajiban jangka panjang adalah utang koperasi yang digunakan
untuk kebutuhan investasi dan/atau kebutuhan lainnya, dan dapat
dilunasi lebih dari satu tahun.
c) Ekuitas
Ekuitas adalah modal yang mempunyai ciri, yaitu berasal dari
anggota, seperti simpanan pokok dan simpanan wajib, hibah/donasi
dan/atau berasal dari sumber dalam koperasi seperti cadangan, SHU
tahun berjalan; menanggung risiko dan berpendapatan tidak tetap; dan
tidak dapat dipindahtangankan, namun dapat diambil kembali pada
saat anggota keluar dari keanggotaannya, atau koperasi bubar,
setelah kewajiban-kewajiban koperasi diselesaikan. Ekuitas koperasi
terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah; cadangan dan
sisa hasil usaha (SHU) tahun berjalan.
2. Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang menggambarkan hasil
usaha koperasi dalam satu periode akuntansi. Penyajian akhir dari
perhitungan hasil usaha disebut SHU (Sisa Hasil Usaha). SHU
bukan semata-mata mengukur besaran laba tetapi juga menggambarkan
pelayanan kepada anggota dan transaksi bisnis dengan non anggota.
3. Laporan Arua Kas
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar uang tunai atau setara tunai.
Laporan arus kas menyediakan informasi tentang perubahan uang
tunai dan setara tunai dalam satu entitas untuk periode yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dilaporkan dalam komponen yang terpisah, terdiri dari : arus kas dari
aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari
aktivitas pendanaan. Penyusunannya menggunakan metode tidak
langsung
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas bertujuan menyajikan laba/rugi koperasi untuk
suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung
dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut. Informasi yang
disajikan di laporan perubahan ekuitas meliputi:
a) Sisa hasil usaha untuk periode;
b) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
c) Pengaruh perubahan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui,
sesuai kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan untuk setiap
komponen ekuitas;
d) Rekonsiliasi antara jumlah yang tercatat pada awal dan akhir
periode untuk setiap komponen ekuitas, yang menunjukkan
perubahan secara terpisah dari:
1) Sisa hasil usaha
2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
3) Jumlah SHU yang dibagikan dan distribusi lain untuk anggota,
yang menunjukkan secara terpisah komponen simpanan anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Ketentuan umum catatan atas laporan keuangan koperasi yaitu:
a) Harus memuat pengungkapan kebijakan koperasi yang mengakibatkan
perubahan perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lainnya.
b) Pembagian SHU dan penggunaan cadangan berdasarkan ketentuan
yang berlaku dalam koperasi bersangkutan.
c) Penyelenggaraan dan keputusan rapat anggota yang berpengaruh
terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan.
d) Pengungkapan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
e) Pengungkapan kejadian-kejadian penting setelah tanggal neraca.
f) Tanggal penyelesaian laporan keuangan
D. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
1. Pengertian Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
Penilaian tingkat kesehatan koperasi menurut Peraturan Deputi Bidang
Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016 adalah penilaian untuk
mengukur tingkat kesehatan KSP dan USP koperasi. Penilaian tingkat
kesehatan KSP dan USP Koperasi diklasifikasikan dalam 4 (empat)
kategori, yaitu Sehat, Cukup Sehat, Dalam Pengawasan, dan Dalam
Pengawasan Khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Sasaran Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
a. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP koperasi sehat dan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Terwujudnya pelayanan prima kepada pengguna jasa koperasi
c. Meningkatkan citra dan kredibilitas kegiatan usaha simpan pinjam oleh
koperasi sebagai lembaga keuangan yang mampu mengelola kegiatan
usaha simpan pinjam sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
d. Terjaminnya aset kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
e. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kegiatan
usaha simpan pinjam oleh koperasi; dan
f. Meningkatnya manfaat ekonomi anggota dalam kegiatan usaha simpan
pinjam oleh koperasi.
E. Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam.
Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016
tentang tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
dan Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi. Berikut tata cara penilaian tingkat
kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam:
1. Aspek Permodalan
Koperasi Simpan Pinjam memperoleh modal dari, oleh, dan untuk
anggota. Koperasi Simpan Pinjam tidak diperkenankan menerima dana
dari luar anggota baik dalam bentuk pinjaman maupun hibah terutama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
untuk modal kerja. Analisis aspek permodalan terbagi atas tiga hal yang
dinilai yaitu:
a. Rasio modal sendiri terhadap total aset
Merupakan rasio modal sendiri (simpanan pokok, simpanan wajib
simpanan setara saham, simpanan penyertaan, donasi, DCU, DCR,
dana cadangan khusus berbanding total aset).
Rumus :
Modal Sendiri
otal et 100
Ideal : 41-60%, Nilai Kredit: 100, Bobot: 6, Skor: 6,00
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.
Yaitu standar perhitungan skor rasio modal sendiri terhadap pinjaman
yang diberikan berisiko. Pinjaman berisiko diperoleh dari total
pinjaman diberikan dikurangi dengan simpanan pokok ditambah
simpanan wajib.
Rumus:
Modal Sendiri
Pinjaman yang diberikan berisiko 100
Ideal: 91-100%, Nilai Kredit : 100, Bobot: 6, dan Skor: 6,00
c. Rasio kecukupan Modal sendiri Tertimbang (MT)
Rasio kecukupan Modal sendiri Tertimbang (MT) dibandingkan
dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Rumus:
Modal Sendiri ertimbang
ktiva ertimbang Menurut isiko 100
Ideal : > 8%, Nilai Kredit: 100, Bobot: 3, dan Skor: 3,00
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Sebelum menghitung rasio-rasio aspek kualitas aktiva produktif, terlebih
dahulu perlu dipahami ketentuan terkait pinjaman sebagai berikut:
a. Pinjaman kurang lancar
Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria di
bawah ini:
1) Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran yaitu:
a) Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut:
1. Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui
2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian dan/atau
mingguan; atau
2. Tunggakan melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6
(enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya
ditetapkan bulanan, 2 (dua) bulan atau 3 (tiga) bulan; atau
3. Tunggakan melampaui 6 (enam) bulan, tetapi belum
melampaui 12 (dua belas) bulan bagi pinjaman yang masa
angsurannya ditetapkan 6 (enam) bulan atau lebih; atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b) Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut:
1. Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan, tetapi belum
melampaui 3 (tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa
angsuran kurang dari 1 (satu) bulan; atau
2. Tunggakan melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum
melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yang masa
angsurannya lebih dari 1 (satu) bulan.
2) Pengembalian pinjaman tanpa angsuran
1. Pinjaman belum jatuh tempo
Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi
belum melampaui 6 (enam) bulan.
2. Pinjaman telah jatuh tempo
Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar, tetapi belum
melampaui 3 (tiga) bulan.
b. Pinjaman yang diragukan
Pinjaman tergolong diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan
tidak memenuhi kriteria kurang lancar, tetapi berdasarkan penilaian
dapat disimpulkan bahwa:
a) Pinjaman masih dapat diselamatkan dan angunannya bernilai
sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk
bunganya; atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b) Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi angunannya masih
bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam termasuk
bunganya
c. Pinjaman macet
Pinjaman digolongkan macet apabila:
a) Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan; atau
b) Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan;
atau
c) Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada
Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada
perusahaan asuransi pinjaman;
Berikut rumus rasio-rasio aspek penilaian aspek kualitas aktiva produktif:
1) Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap total volume pinjaman
diberikan (bobot:10), diperoleh dari perbandingan antara jumlah
pinjaman yang dicairkan ke anggota dalam satu tahun berjalan
berbanding total pinjaman.
Rumus:
olume pinjaman pada anggota
olume pinjaman 100
Ideal : >75%, Nilai Kredit: 100, Bobot: 10, Skor:10,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang
diberikan.
Menghitung berapa persen kredit bermasalah berbanding total
pinjaman beredar.
Rumus:
Pinjaman bermasalah
Pinjaman yang diberikan x 100
Ideal: 0%, Nilai Kredit: 100, Bobot: 5, Skor:5,00
3) Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah
Dalam menilai Kualitas Aktiva Produktif, selain kedua komponen di
atas, maka yang harus dinilai juga adalah melihat seberapa besar
ketersediaan dana cadangan risiko yang ada untuk menutup risiko
apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih.
Rumus:
Pinjaman bermasalah 100
Ideal: 91% - 100%, Nilai Kredit: 100, bobot:5, Skor: 5,00
4) Rasio pinjam yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.
Kualitas Aktiva Produktif juga dapat dilihat dari standar perhitungan
rasio pinjaman berisiko yang diperoleh dari total piutang dikurangi
dengan simpanan pokok ditambah simpanan wajib berbanding total
pinjaman diberikan (beredar). Dikatakan pinjaman diberikan yang
berisiko adalah dana yang dipinjamakan oleh Koperasi Simpan Pinjam
kepada peminjam tidak mempunyai angunan memadai dan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
jaminan dari penjamin atau avails yang dapat diandalkan atas pinjaman
yang diberikan tersebut.
Rumus:
Pinjaman yang berisiko
100
Ideal : < 21%, Nilai Kredit: 100, Bobot: 5, Skor: 5,00
3. Aspek Manajemen
Dalam penilaian aspek manajemen, yang menjadi bahasan dan
harus dimiliki oleh Koperasi Simpan Pinjam adalah berkaitan dengan
pengelolaan Koperasi Simpan Pinjam itu sendiri. Tujuannya supaya
operasional manajemen bisa berjalan dengan baik agar visi misi yang
sudah ditetapkan dapat tercapai dengan memperoleh hasil yang optimal.
Pengelolaan Koperasi Simpan Pinjam yang baik tidak hanya bergantung
pada sikap, pengetahuan, dan keterampilan, tetapi ketiga hal tersebut harus
dapat berfungsi dan berjalan dengan baik apabila Koperasi Simpan Pinjam
telah memiliki seperangkat peraturan dan kebijakan/ Standar Operasional
Manajemen (SOM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP), nilai-nilai
budaya yang tercakup dalam sebuah sistem sudah standar dan berkualitas.
Tanpa sebuah sistem yang jelas maka setiap orang akan bekerja sesuai
dengan kemauan masing-masing. Berdasarkan penilaian, kinerja sebuah
Koperasi Simpan Pinjam dilihat dari aspek manajemen yang terdiri dari
lima hal dengan masing-masing bobot tiga, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a) Manajemen Umum
Manajemen umum 12 pertanyaan (0,25 nilai untuk setiap jawaban
―ya‖).
b) Kelembagaan
Kelembagaan 6 pertanyaan (0,5 nilai untuk setiap jawaban pertanyaan
―ya‖)
c) Manajemen Permodalan
Manajemen permodalan 5 pertanyaan (0,6 nilai untuk setiap jawaban
pertanyaan ―ya‖)
d) Manajemen Aktiva
Manajemen aktiva 10 pertanyaan (0,3 nilai untuk setiap jawaban
pertanyaan ―ya‖)
e) Manajemen Likuiditas
Manajemen Likuiditas 5 pertanyaan (0,6 nilai untuk setiap jawaban
pertanyaan ―ya‖)
4. Aspek Efisiensi
Aspek efisiensi dilihat dari tiga komponen yaitu:
a) Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto.
Tingkat rasio Beban Operasi Anggota (BOA) terhadap partisipasi
bruto yaitu perbandingan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum pajak
terhadap kewajiban lancar (semua simpanan non saham, deposito,
pinjama ke Puskopdit dan kewajiban lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Rumus:
eban Operasi nggota O )
Partisipasi ruto P ) 100
Ideal: < 90%, Nilai kredit: 100, bobot: 4, Skor 4,00.
Keterangan:
1) Partisipasi Bruto Anggota = Partisipasi jasa pinjaman anggota +
jasa provisi + denda + uang pangkal, dan lain-lain.
2) Beban Operasi terdiri atas: beban kotor, beban gaji, beban
pemakaian Alat Tulis Kantor (ATK), beban perjalanan dinas,
beban perkoperasian, beban perbaikan dan perawatan peralatan,
beban penghapusan pinjaman, beban penyusutan aktiva dan beban
lain-lainnya.
b) Rasio beban usaha terhadap SHU kotor
Rasio beban usaha terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) kotor; mengukur
tingkat efisiensi dilihat dari beban usaha yang mencakup beban bunga
semua simpanan, beban bunga Puskopdit dan beban provisi piutang
lalai dibandingkan dengan SHU kotor. SHU kotor diperoleh dari
Partisipasi Bruto – Beban Usaha (BU).
Rumus:
eban Usaha U)
S U Kotor 100
Ideal: ≤40%; Nilai kredit: 100; Bobot: 4; Skor: 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Keterangan:
1) Partisipasi Bruto (PB) terdiri atas: pendapatan bunga pinjaman,
pendapatan Jasa Pelayanan dari pinjaman, pendapatan administrasi
dari pinjaman dan pendapatan operasional lainnya.
2) Beban Usaha atau Beban Pokok adalah semua beban bunga
simpanan dan bunga pinjaman ke Puskopdit jika ada serta beban
untuk provisi pinjaman lalai.
c) Rasio efisiensi pelayanan
Rasio efisiensi pelayanan (rasio biaya karyawan dengan volume
pinjaman) yaitu menghitung beban personalia terhadap volume
pinjaman.
Rumus:
eban Karyawan K)
olume Pinjaman P) 100
Ideal:
25
diberikan berkaitan dengan sumber dan yang diperoleh dari anggota
dengan sasaran 80 -
26
Rumus:
Pinjaman yang diberikan
Dana yang diterima 100
Ideal: 80%≤ x < 90%, Nilai Kredit: 100, Bobot: 5, Skor: 5
Keterangan:
Dana yang diterima bersumber dari:
1) Modal sendiri (SP, SW, DCR, DCU, donasi, iuran gedung)
2) Modal pinjaman (misalnya: pinjaman ke Puskopdit, Bank, dan
lain-lain)
3) Modal penyertaan
4) Simpanan non saham (Sibuhar, sisuka, dan lain-lain)
6. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Dalam aspek Kemandirian dan Pertumbuhan, melihat kemampuan
Koperasi Simpan Pinjam dalam menghasilkan SHU baik untuk mendanai
kemandirian/pengembangan lembaga, deviden anggota maupun kaitan
dengan beban usaha atau beban operasional. Masing-masing perhitungan
sebagai berikut:
a) Aset
1) Bermaksud untuk mengetahui kemandirian dan pertumbuhan
lembaga, membandingkan total SHU kotor berbanding total
kewajiban lancar.
2) Rentabilitas adalah kemampuan Koperasi Simpan Pinjam untuk
memperoleh sisa hasil usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Rentabilitas aset adalah SHU sebelum pajak dibandingkan dengan
total aset.
Rumus:
S U sebelum pajak
otal set 100
Ideal: ≥ 10 , Nilai Kredit: 100, Bobot: 3, dan Skor: 3,00
b) Rentabilitas Modal Sendiri
Maksudnya melihat kemampuan lembaga dalam menyediakan SHU
bagi anggota dibandingakan dengan modal sendiri di kali 100%.
Apabila dalam tahun berjalan belum disisihkan untuk deviden anggota,
maka peruntukan deviden untuk anggota sebesar 50% dari SHU kotor.
Rumus:
S U bagian anggota
Modal sendiri 100
Ideal: ≥ 5 , Nilai Kredit: 100, obot: 3 dan Skor: 3,00
c) Kemandirian Operasional Pelayanan (KOP)
1) Maksudnya adalah rasio kemandirian operasional (Partisipasi Netto
dibandingkan beban usaha ditambah beban operasional.
2) Rasio kemandirian operasional adalah partisipasi netto
dibandingkan beban usaha ditambah beban operasional.
3) Partisipasi Netto (PN) = Partisipasi Bruto – Beban Pokok (BP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4) artisipasi Bruto (PB) terdiri atas: pendapatan bunga pinjaman,
pendapatan jasa administrasi pinjaman, uang pangkal, denda
pinjaman, dan provisi pinjaman.
5) Beban Pokok/Usaha (BP) = jasa simpanan seperti beban bunga
simpanan, beban bunga pinjaman ke Puskopdit/jaringan dan beban
administrasi/provisi pinjaman.
Rumus:
Partisipasi Neto PN)
eban Usaha eban Perkoperasian 100
Ideal: >100%, Nilai Kredit: 100, Bobot: 4; dan Skor: 4,00
7. Aspek Jatidiri Koperasi
Pengertian jati diri koperasi mengacu pada International
Coorperative Alliance (ICA) yang membuat tiga hal yaitu: definisi
koperasi, nilai-nilai koperasi , dan prinsip-prinsip koperasi. Dua hal yang
dilihat yaitu rasio partisipasi bruto terhadap total pendapatan lembaga dan
melihat seberapa besar koperasi memberikan manfaat baik dalam hal jasa
simpanan maupun berkaitan dengan pinjaman anggota. Berikut
perhitungan dalam melihat jatidiri koperasi.
a) Rasio Partisipasi Bruto (partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto +
pendapatan)
Rasio Partisipasi Bruto (RPB) = membandingkan partisipasi bruto
berbanding dengan partisipasi bruto + total pendapatan.
Untuk mengetahui seberapa besar pendapatan usaha, maka pendapatan
usaha berbanding dengan total pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Rumus:
Partisipasi ruto
Partisipasi ruto Pendapatan non Usaha 100
Ideal: ≥75 , Nilai 100, Bobot:7,dan Skor:7,00
b) Rasio Promosi Ekonomi Anggota (promosi ekonomi anggota terhadap
simpanan pokok + simpanan wajib)
Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA) ini mengukur
kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi partisipasi dan
manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan pokok dan
simpanan wajib. Semakin tinggi presentasenya semakin baik.
Rumus:
otal P
Simapanan Poko Simpanan ajib
Ideal: ≥10%, Nilai: 100%, Bobot:3, dan Skor: 3,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian terhadap
objek tertentu sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian
hanya berlaku pada objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Credit Union (CU) Kridha Rahardja Tempat
Pelayanan (TP) Yogyakarta Gang Salak No.3, Karang Jambe,
Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah ketua, bendahara dan pengurus CU
Kridha Rahardja TP Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah laporan keuangan CU Kridha Rahardja TP
Yogyakarta dari tahun 2015-2017 dan perhitungan sisa hasil usaha serta
laporan kredit bermasalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Data yang dibutuhkan
1. Gambaran umum CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta.
2. Laporan keuangan CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta.
3. Laporan data pinjaman bermasalah CU Kridha Rahardja TP Yogyakarta.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara, merupakan metode untuk mendapatkan data dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang
bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang
analisis dalam penelitian.
2. Observasi, merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung pada obyek yang diteliti sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari
catatan, dokumen, dan berkas yang ada di koperasi.
F. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk analisis kesehatan keuangan CU Kridha
Rahardja TP Yogyakarta periode 2015-2017 adalah meggunakan Peraturan
Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Dan
Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016. Berikut
tahapan dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Memperoleh data berupa laporan keuangan CU Kridha Rahardja TP
Yogyakarta periode 2015-2017 melalui pengurus koperasi.
2. Memperoleh data-data lain yang dibutuhkan dari pengurus CU Kridha
Rahardja TP Yogyakarta berupa gambaran umum Credit Union.
3. Melakukan perhitungan dan penilaian tingkat kesehatan CU Kridha
Rahardja TP Yogyakarta periode 2015-2017 berdasarkan Peraturan
Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
Dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/Dep.6/IV/2016.
dibawah ini:
a) Aspek Permodalan
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total
aset ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio antara modal sendiri dengan total aset lebih
lebih kecil atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.
b. Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0 nilai
ditambah 5 dengan maksimum nilai 100.
c. Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai 100% setiap
kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5%.
d. Nilai dikalikan bobot sebesar 6% diperoleh skor
permodalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Sumber:Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016
Tabel 3.1 Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri
terhadap Total Aset
2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang
Berisiko
Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko, ditetapkan sebagaiberikut:
a. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang
diberikan berisiko lebih kecil atau sama dengan 0% diberi
nilai 0.
b. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai
ditambah 1 dengan nilai maksimum 100.
c. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor
permodalan.
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 0 0,00
1 - 20 25 6 1,50
21 - 40 50 6 3,00
41 - 60 100 6 6,00
61 - 80 50 6 3,00
81 - 100 25 6 1,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sumber:Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016
Tabel 3.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal
Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang
Berisiko Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 0 0
1– 10 10 6 0,6
11 – 20 20 6 1,2
21 – 30 30 6 1,8
41 – 31 40 6 2,4
41 – 50 50 6 3,0
51 – 60 60 6 3,6
61 – 70 70 6 4,2
71 – 80 80 6 4,8
81 – 90 90 6 5,4
91– 100 100 6 6,0
3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
a. Rasio kecukupan modal sendiri adalah perbandingan Modal
Sendiri Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dikalikan
dengan 100%.
b. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap
komponen modal KSP/USP Koperasi yang terdapat pada
neraca dengan bobot pengakuan risiko.
c. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen
aktiva KSP atau USP Koperasi yang terdapat pada neraca
dengan bobot pengakuan risiko.
d. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara
menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aktiva yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Sumber:Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing
komponen aktiva.
e. Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh
dengan cara membandingkan nilai modal tertimbang
dengan nilai ATMR dikalikan dengan 100%
Tabel 3.3 Standar perhitungan rasio Kecukupan modal
sendiri Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 4 0 3 0,00
4 ≤ < 6 50 3 1,50 6 ≤ < 8 75 3 2,25
> 8 100 3 3,00
b) Kualitas Aktiva Produktif
1) Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan.
Untuk mengukur rasio antara volume pinjaman volume
pinjaman kepada anggota terhadap total volume pinjaman
ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Standar perhitungan Skor Rasio Volume
Pinjaman pada Anggota terhadap Total
Pinjaman Diberikan Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 25 0 10 0,00
26 – 50 50 10 5,00
51 – 75 75 10 7,50
> 75 100 10 10,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
2) Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan.
Untuk memperoleh rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio 45% atau lebih diberi nilai 0
b. Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45% nilai ditambah
2, dengan maksimum nilai 100; dan
c. Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.
Tabel 3. 5 Standar Perhitungan RPM Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≥ 45 0 5 0
40 < < 45 10 5 0,5 30 < ≤ 40 20 5 1,0 20 < ≤ 30 40 5 2,0 10 < ≤ 20 60 5 3,0
0 < ≤ 10 80 5 4,0 0 100 5 5,0
3) Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah
a) Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan
penghapusan diberi nilai 0;
b) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai ditambah 1
sampai dengan maksimum 100; dan
c) Nilai dikalikan bobot sebesar 5% diperoleh skor penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Sumber:Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber:Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor:06/Per/Dep.6/IV/2016
Tabel 3.6 Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko
terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 0 5 0
1– 10 10 5 0,5
11 – 20 20 5 1,0
21 – 30 30 5 1,5
31 – 40 40 5 2,0
41 – 50 50 5 2,5
51 – 60 60 5 3,0
61 – 70 70 5 3,5
71 – 80 80 5 4,0
81 – 90 90 5 4,5
91– 100 100 5 5,0
4) Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang
diberikan
Rasio pinjaman yang diberisiko terhadap pinjaman yang
diberikan diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3. 7 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
>30 25 5 1,25
26 – 30 50 5 2,50
21 – 25 75 5 3,75
< 21 100 5 5,00
c) Penilaian Manajemen
Penilaian aspek manajemen diatur dengan ketentuan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
Tabel 3. 8 Standar Perhitungan Manajemen Umum Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,25
2 0,50
3 0,75
4 1,00
5 1,25
6 1,50
7 1,75
8 2,00
9 2,25
10 2,50
11 2,75
12 3,00
Tabel 3. 9 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,50
2 1,00
3 1,50
4 2,00
5 2,50
6 3,00
Tabel 3. 10 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016
Tabel 3. 11 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva
Tabel 3. 12 Standar Manajemen Likuiditas
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
d) Penilaian Efisiensi
1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Cara perhitungan rasio beban operasi anggota atas partisipasi
bruto ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100% diberi
nilai 0 dan untuk rasio antara 95% hingga lebih kecil dari
100% diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan rasio
sebesar 5% nilai ditambahkan dengan 25 sampai
maksimum nilai 100; dan
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,30
2 0,60
3 0,90
4 1,20
5 1,50
6 1,80
7 2,10
8 2,40
9 2,70
10 3,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Sumber:Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor
penilaian.
Tabel 3. 13 Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi
Anggota terhadap Partisipasi Bruto Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≥ 100 0 4 1
95 ≤ < 100 50 4 2
90 ≤ < 95 75 4 3 < 90 100 4 4
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor; dan
Rasio beban usaha terhadap SHU kotor ditetapkan sebagai
berikut:
a) Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan untuk setiap
penurunan rasio 20% nilai ditambahkan dengan 25 sampai
dengan maksimum nilai 100;
b) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor
penilaian.
Tabel 3.14 Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha
terhadap SHU kotor Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
> 80 25 4 1
60 < ≤ 80 50 4 2 40 < ≤ 60 75 4 3 ≤ 40 100 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
3) Rasio efisiensi pelayanan.
Perhitungan rasio efiensi pelayanan dihitung dengan
membandingkan biaya karyawan dengan volume pinjaman,
yang ditetapkan sebagai berikut:
a) Untuk rasio lebih dari 15% diberi nilai 0 dan untuk rasio
antara 10% hingga 15% diberi nilai 50, selanjutnya setiap
penurunan rasio 1% nilai ditambah 5 sampai dengan
maksimum nilai 100; dan
b) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor
penilaian.
Tabel 3.15 Standar Perhitungan Rasio Efisiensi
Pelayanan Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 5 100 2 2,0
5 < < 10 75 2 1,5 10 ≤ ≤ 15 50 2 1,0
> 15 0 2 0,0
e) Likuiditas
1) Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar; dan
Pengukuran rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar
ditetapkan sebagai berikut:
a) Untuk rasio kas lebih besar dari 10% hingga 15% diberi
nilai 100, untuk rasio lebih besar dari 15% sampai dengan
20% diberi nilai 50, untuk rasio lebih kecil atau sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
dengan 10% diberi nilai 25 sedangkan untuk rasio lebih
dari 20% diberi nilai 25; dan
b) Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor
penilaian.
Tabel 3.16 Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap
Kewajiban Lancar Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 10 25 10 2,5
10 < ≤ 15 100 10 10 15 < ≤ 20 50 10 5
> 20 25 10 2,5
2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.
Pengukuran rasio pinjaman terhadap dana yang diterima dari
ditetapkan sebagai berikut:
a) Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25,
untuk setiap kenaikan rasio 10% nilai ditambah dengan 25
sampai dengan maksimum 100; dan
b) Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian
Tabel 3.17 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang
diberikan terhadap Dana yang Diterima
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 60 25 5 1,25
60 ≤ < 70 50 5 2,50 70 ≤ < 80 75 5 3,75 80 ≤ < 90 100 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
f) Kemandirian dan Pertumbuhan
1) Rasio Rentabilitas Aset
Rasio rentabilitas aset adalah SHU sebelum pajak
dibandingkan dengan total aset, yang perhitunggannya
ditetapkan sebagai berikut:
a) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai
25, untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25
sampai dengan maksimum 100; dan
b) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian
Tabel 3.18 Standar Perhitungan Skor untuk Rasio
Rentabilitas Aset Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 5 25 3 0,75
5 ≤ < 7,5 50 3 1,50 7,5 ≤ < 10 75 3 2,25
≥ 10 100 3 3,00
2) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio rentabilitas modal sendiri adalah SHU bagian anggota
dibandingkan total modal sendiri, yang perhitungannya
ditetapkan sebagai berikut:
a) Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil dari 3%
diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 1% nilai
ditambah 25 sampai dengan maksimum100; dan
b) Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
Tabel 3.19 Standar Perhitungan untuk Rasio
Rentabilitas Modal Sendiri Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 3 25 3 0,75
3 ≤ < 4 50 3 1,50 4 ≤ < 5 75 3 2,25 ≥ 5 100 3 3,00
3) Rasio Kemandirian Operasional (KOP)
Rasio kemandirian operasional adalah Partisipasi Netto
dibandingkan Beban Usaha ditambah beban perkoperasian,
yang perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:
a) Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama
dengan 100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar
dari 100% diberi nilai 100; dan
b) Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.
Tabel 3.20 Standar Perhitungan Rasio Kemandirian
Operasional Pelayanan Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 100 0 4 0
> 100 100 4 4
g) Jatidiri Koperasi
1) Rasio Partisipasi Bruto
2) Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan
membandingkan partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto
ditambah pendapatan, yang ditetapkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
a) Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk
setiap kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25
sampai dengan rasio lebih besar dari 75% nilai maksimum
100.
b) Nilai dikalikan dengan bobot 7% diperoleh skor penilaian
Tabel 3.21 Standar perhitungan Rasio Partisipasi Bruto Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 25 25 7 1,75
25 ≤ < 50 50 7 3,50 50 ≤ < 75 75 7 5,25
≥ 75 100 7 7
3) Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan
membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan
pokok ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai
berikut:
a) Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk
rasio antara 5 hingga7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya untuk
setiap kenaikan rasio 2,5%, nilai ditambah dengan 25
sampai dengan maksimum 100;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
Sumber: Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementrian Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
06/Per/Dep.6/IV/2016
Tabel 3.22 Standar Perhitungan Rasio Promosi
Ekonomi Anggota Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 5 0 3 0,00
5 ≤ < 7,5 50 3 1,50 7,5 ≤ < 10 75 3 2,25
≥ 10 100 3 3,00
4. Setelah melakukan perhitungan penilaian kesehatan terhadap 7 (tujuh)
aspek sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan g,
diperoleh skor secara keseluruhan. Skor dimaksud dipergunakan
untuk menetapkan predikat tingkat tingkat kesehatan KSP dan USP
Koperasi. Berikut penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan
USP:
Tabel 3. 23 Penetapan predikat tingkat Kesehatan KSP dan
USP
Skor Predikat
80,00 ≤ ≤ 100 Sehat 66,00 ≤ < 80,00 Cukup Sehat 51,00 ≤ < 66,00 Dalam Pengawasan
< 51,00 Dalam Pengawasan Khusus
5. Menarik kesimpulan secara umum dari hasil analisis dan pembahasan
penilaian tingkat kesehatan CU Kridha Rahardja periode 2015-2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Profil Credit Union Kridha Rahardja Tempat Pelayanan Yogyakarta
CU Kridha Rahardja merupakan CU primer yang dilahirkan oleh CU
Bererod Gratia. Benih kelahiran CU Kridha Rahardja sudah mulai tumbuh
saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) CU Bererod Gratia tahun buku 2015
yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2016. Forum tertinggi CU
Bererod Gratia memutuskan ― ata Kelola kemandirian P adalah tata kelola
keuangan dari anggota oleh anggota untuk anggota dilaksanakan di TP
masing-masing‖. Dari keputusan tersebut maka tempat pelayanan di
Jawa Tengah dan Yogyakarta harus mulai membiayai diri sendiri dan
melaksanakan tata kelola keuangannya secara mandiri mulai tahun 2016.
Pencetus dan pelopor berdirinya Credit Union (saat itu bernama CU
Bererod Gratia) di Yogyakarta adalah Bpk. Soemijantoro dan Bpk. Paul
Soetopo yang beralamatkan di Kompleks Yadara Blok I no. 24 Babarsari
Depok Sleman Yogyakarta. Hal ini didorong karena b