Post on 13-Dec-2020
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA
PERBANKAN ISLAM: BANK SYARIAH MANDIRI DAN BANK
MUAMALAT INDONESIA PERIODE 2012-2016
Julia Herdayani1, Firmansyah Kusasi2, Roni Kurniawan3
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Email: Juliaherdayani2@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan membuktikan secara empiris tentang
perbedaan kinerja keuangan antara kinerja keuangan pada perbankan Islam:Bank
Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia selama periode 2012-2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparasi. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan dari perusahaan yang
diperoleh dari laporan keuangan publikasi Bank Indonesia melalui situs resmi
masing- masing bank. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis rasio
keuangan yang terdiri dari CAR, NPM, ROA, BOPO, LDR. Dan teknik analisis
yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah
Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia adalah metode Independent sample t-
test. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan untuk rasio CAR, NPM, BOPO, LDR. Sedangkan pada rasio dan ROA
terdapat perbedaan yang signifikan. Kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih
baik dari segi Permodalan terhadap CAR dan Rasio Efisiensi terhadap BOPO
sedangkan Bank Muamalat Indonesia lebih baik kinerjanya dari segi Rentabilitas
terhadap ROA, NPM dan Rasio Likuiditas terhadap LDR.
Kata kunci : kinerja keuangan ,rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
efesiensi operasional.
PENDAHULUAN
Keberadaan sektor perbankan sebagai sub-sistem dalam perekonomian suatu
negara memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan dalam kehidupan
masyarakat modern sehari-hari, sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari
sektor perbankan. Hal demikian kiranya dapat dipahami karena sektor perbankan
mengemban suatu fungsi utama sebagai perantara keuangan antara unit-unit
ekonomi masyarakat yang surplus dana dengan unit-unit ekonomi yang defisit
dana (Kasmir, 2012).
Laporan keuangan pada perbankan menunjukkan kinerja keuangan yang telah
dicapai perbankan pada suatu waktu. Kinerja keuangan tersebut dapat diketahui
dengan menghitung rasio-rasio keuangan sehingga dapat mengetahui kinerja
tersebut dengan menggunakan analisis rasio yakni rasio likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas, dan efisiensi operasional dan Manajemen. Analisis rasio ini
merupakan teknis analisis untuk mengetahui hubungan antara pos-pos tertentu
dalam neraca maupun laporan rugi laba bank secara individual maupun secara
bersama-sama (Abdullah dalam Isna Rahmawati, 2010).
Aspek likuiditas yang dipakai dalam rasio perbankan dapat diketahui dengan
menghitung Loan to deposit ratio (LDR) cash ratio, banking ratio, dan loan to
asset ratio. Rasio keuangan untuk mengukur solvabilitas bank dapat diketahui
dengan menghitung capital adequacy ratio (CAR), primary ratio, dan capital
ratio. Rasio Rentabilitas dapat diketahui dengan menghitung return on asset
(ROA), Net profit Margin (NPM). Efisiensi operasional dapat diketahui dengan
menghitung BOPO (Martono dalam Isna Rahmawati, 2010). Selain itu, analisis
rasio juga membantu manajemen dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi
pada perbankan berdasarkan suatu informasi laporan keuangan baik dengan
perbandingan rasio-rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang pada
internal perbankan maupun perbandingan rasio perbankan dengan perbankan yang
lainnya atau dengan rata industry pada saat titik yang sama perbandingan
eksternal (Munawir dalam Isna Rahmawati, 2010).
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri
dan Bank Muamalat berdasar CAR.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri
dan Bank Muamalat berdasar ROA.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri
dan Bank Muamalat berdasar BOPO.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri
dan Bank Muamalat berdasar LDR
5. Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Bank Syariah mandiri
dan Bank Muamalat berdasar NPM.
6. Untuk Mendeskripsikan perbedaan tingkat kinerja keuangan Bank Syariah
Mandiri dengan Bank Muamalat.
TINJAUAN PUSTAKA
Laporan keuangan
Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank suatu waktu(periode) akan
melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan keuangan ini bertujuan untuk
memberikan informasi suatu perusahaan baik informasi mengenai jumlah dan
jenis aktiva, kewajiban (hutang) serta modal, yang kesemuanya ini tergambar
dalam neraca. Laporan keuanganjuga memberikan gambaran hasil usaha
perusahaan dalam suatu periodetertentu yang dikeluarkan dalam laporan laba rugi.
Kemudian laporan keuangan juga memberikan gambaran arus kas suatu
perusahaan yang tergambar dalam laporan arus kas (Kasmir, 2012).
Laporan keuangan merupakan salah satu alat untuk memperoleh informasi tentang
kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dari sebuah laporan
keuangan dapat diketahui apakah kinerja perusahaan tersebut baik atau buruk.
Salah satu fungsi dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai kinerja perusahaan. Kinerja merupakan keadaan atau kondisi keuangan,
hasil usaha, dan kemajuan keuangan dari tahun ke tahun. Kinerja perusahaan perlu
di analisis untuk mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang
terjadi dalam kondisi keuangan. Laporan keuangan juga merupakan alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data keuangan tersebut. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah pemilik
perusahaan, manajer, investor, kreditur, karyawan, dan pemerintah (Munawir,
2012).
Analisis Kinerja Bank
Proses untuk mengevaluasi kinerja dapat dilakukan pada berbagai bidang
pekerjaan, baik itu dalam bidang organisasi non-profit maupun organisasi profit.
Pangaribuan dan Yahya (2014) menjelaskan penilaian kinerja merupakan suatu
proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu
tercapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya dan bagaimana tindak lanjut
atas perbedaan tersebut. Jadi, nampak jelas bahwa dalam melakukan evaluasi
terhadap suatu entitas apapun dibutuhkan tolak ukur tertentu sebagai acuan.
Analisis Rasio Keuangan
Menurut M.Nafarin (2010:772)rasio keuangan (financial ratio) adalah
Rasio (nisbah) yang membandingkan secara fertikal maupun horizontal dari pos
yang terdapat dalam laporan keuangan yang dapat di nyatakan dalam persentase,
kali,dan absolut.
Jenis-jenis Rasio Keuangan
1. Rasio likuiditas
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
b. quick Ratio (sangat lancar)
2. Rasio Solvabilitas
Capital Adequacy Ratio (CAR)
3. Rasio Rentabilitas
a. Net Profit Margin (NPM)
b. Return On Asset (ROA)
4. Rasio efisiensi
a. biaya operasional
b. Pendapatan operasional
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Penelitian Terdahulu
Terd
Penulisan Hasil
Penelitian
1. Muh.Sabir,M,Muhammad
Ali,Abd.Hamid
Habee(2012)
Pengaruh rasio kesehatan bank
terhadap kinerja keuangan
bank umum dan bank konvesional di Indonesia
(2009-2011)
Dari uji yang di lakukan
dapat di nyatakan
bahwa Kinerja pada
keuangan perbankan syariah lebih banyak
berpengaruh signifikan
dibandingkan dngan dengan bank
konvesional Indonesia
2. Swita Angelina
Kaunang(2013)
Analisis kinerja keuangan
perusahaan PT.Cipta Daya Nusantara Manado (2010-
2012)
Dari hasil analisis
secara umum berdasarkan rasio
keuangan yaitu posisi
likuiditas sudah dalam
keadaan baik dalam perhitungan current
ratio,akan tetapi pada
cash ratio perusahaan masih kurang dimana
uang kas yang dimiliki
perusahaan belum
mampu melunasi utang perusahaan.
3. Kristina Suandini dan dan
Leni Suzan(2015) rasio keuangan.(skripsi)
Pengaruh stuktur modal
Terhadap Kinerja keuangan perusahaan Industri barang
konsumsi di BEI(2009-2013)
Dari uji yang di
lakukan dapat di nyatakan bahwa
nilai.secara simultan
DAR,DER,LDER,TIE
R berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan yang
diwakili ROE. Sedangkan secara
parsikal DAR,DER
tidak berpengaruh
terhadap ROE.
SedangkanLDER,
TIER berpengaruh signifikan terhadap
ROE.
4.
Wahyu Isnainianto
Hadi(2012)
Perbandingan kinerja
keuangan bank umum syariah
dan bank konvensional kelalui
pendekatan likuiditas,solvabilitas,dan
rentabilitas sebelum selama
dan sesudah krisis finansial global(2007-2010)
Berdasarkan hasil
analisis dapat di
nyatakan rasio LDR perbankan konvensional
berbeda secara
signifikan dengan FDR,rasio CAR
perbankan Kovensional
berbeda secara signifikan dengan rasio
CAR perbankan
syariah.Rasio ROA
konvensional tidak menunjukan perbedaan
secara signifikan
dengan rasio ROA perbankan Syariah.
5.
1.
La Subuh,dkk(2016) Komparasi kinerja keuangan Bank Nasional dan Bank
Asing (2010-2014)
Dari uji yang dilakukan terlihat bahwa bank
asing lebih baik dari
aspek rasio
CAR,ROA,BOPO sedangkan bank
nasional lebih baik dari
aspek rasio KAP dan LDR.Maka kinerja
keuangan bank asing
lebih baik dari kinerja bank nasional.
6. Prakash Pinto,dkk(2017) An Evaluation of financial
performance of commercial
banks (2005-2015)
Dari uji yang di
lakukan rasio
kecukupan modal pada probabilitas ROA dan
ROE)memastikan
hubungan antara variable CAR lebih
tinggi kan
mempengaruhi kinerja
keuangan bank.
Kerangka Pemikiran
Pengembangan Hipotesis dan Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga terdapat perbedaan
yang signifikan antara kinerja keuangan Bank Syariah mandiri dan Bank
Muamalat Indonesia.
Ha = Terdapat perbedaan kinerja keuangan pada Perbankan Syariah dilihat dari
Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas/Rentabilitas, dan Efesiensi.
BANK
BANK SYARIAH
BANK SYARIAH
MANDIRI
BANK
MUAMALAT
LAPORAN
KEUANGAN
KEUANGAN
RASIO KEUANGAN
CAR LDR
KINERJA
KEUANGAN
ROA BOPO NPM
Ho = Tidak Terdapat perbedaan kinerja keuangan pada Perbankan Syariah
dilihat dari Analisis Likuiditas, Solvabilitas,Profitabilitas/Rentabilitas, dan
Efesiensi.
2.9.1 Indikator capital adecuity ratio (CAR) terhadap kinerja keuangan pada
bank syariah mandiri dan bank muamalat Indonesia
Capital edecuity ratio (CAR) digunakan untuk mengukur kemampuan
permodal.jadi semakin tinggi rasio menunjukkan permodalan yang baik.
Hipotesis,yang dibangun dalam peneliti ini adalah:
H1: Terdapat perbedaan signifikan dari indicator CAR pada kinerja perbankan
anatara bank syariah madiri dan bank muamalat.
2.9.2 Indikator return on assets(ROA) terhadap kinerja keuangan pada
bank syariah mandiri dan bank muamalat Indonesia
Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.Jadi semakin tinggi rasio
semakin menunjukkan hasil yang semakin baik.
Hipotesis yang di bangun dalam penelitian ini adalah:
H2: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indicator ROA pada kinerja
perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.
2.9.3 Indikator efesiensi operasional (BOPO) terhadap kinerja keuangan
pada bank syariah mandiri dan bank muamalat
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasional.Jadi semakin rendah rasio menunjukkan tingkat
efesiensi operasional yang lebih baik.
Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:
H3: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indicator BOPO pada kinerja
perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.
2.9.4 Indikator loan to deposit ratio(LDR) terhadap kinerja keuangan pada
bank syariah mandiri dan bank muamalat
LDR digunakan untuk megukur seluruh jumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana diterima oleh bank.Jadi semakin tinggi rasio menunjukkan tingkat
likuiditas yang lebih baik.
Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:
H4: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indikator LDR pada kinerja
perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.
2.9.5 Indikator net profit margin(NPM) terhadap kinerja keuangan pada
bank syariah mandiri dan bank muamalat
NPM digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan laba yang diperoleh
bank di bandingkan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.
Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah:
H5: Terdapat perbedaan yang signifikan dari indikator NPM pada kinerja
perbankan antara bank syariah mandiri dan bank muamalat.
METODE
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif, yaitu
penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diproses peneliti dari
subyek berupa individu, organisasional industri atau perspektif yang lain. Studi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.
Menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif,
yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini mengacu pada
data berupa angka-angka sehingga dikategorikan dalam penelitian yang bersifat
kuantitatif.
POPULASI
Menurut Sugiyono(2013:115) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan bank syariah mandiri dan bank
muamalat.
SAMPEL
Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode purposive sampleing
dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Kriteria-kriteria sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Perusahaan perbankan syariah periode 2012-2016
2. Perusahaan perbankan syariah yang menerbitkan laporan keuangan secara lengkap
dari periode 2012-2016 sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel
penelitian,Rasio Permodalan (CAR),Rasio Rentabilitas (ROA),RasioEfesiensi
(BOPO), Rasio Likuiditas(LDR).
Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai laporan
keuangan dari 2 (dua) perusahaan yaitu Bank Syari’ah Mandiri dan Bank
Muamalat Indonesia selama periode 2012-2016. Dengan demikian terdapat 2
(dua) perusahaan perbankan yang dianalisis mengenai kinerja keuangannya.
Uji Normalitas
Uji normalis data adalah hasil pengukuran dalam bentuk tabel yang digunakan
untuk mengetahui apakah termasuk pada bentuk kurva , distribusi normal atau
bukan (Sangadji dan Sopiah, 2010 : 233). Uji normalis terdiri statistik prametrik
dan statistik non-parmetrik. Uji parametrik adalah statistik yang digunakn untuk
menguji hipotesis ketika populasi dimana sampel diasumsikan berdistribusi secara
normal (sekaran, 2007: 241). Sedangkan uji Non-parametrik adalah statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis ketik populasi sampel tidak di asumsikan
secara normal (Sekaran, 2007: 240).
Tabel 4.21
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNX1 LNX2 LNX3 LNX4 LNX5
N 10 10 10 10 10
Normal Parametersa,b Mean -2.3380- -.3828- -.5550- .3976 3.4631
Std. Deviation 1.04699 2.69480 .24580 2.27691 1.24028
Most Extreme
Differences
Absolute .242 .121 .233 .175 .221
Positive .242 .116 .113 .175 .221
Negative -.208- -.121- -.233- -.144- -.139-
Test Statistic .242 .121 .233 .175 .221
Asymp. Sig. (2-tailed) .099c .200c,d .131c .200c,d .181c
Sumber : Data SPSS yang telah diolah
Berdasarkan Tabel 4,21 hasil analisis One-Sample Kolmogorov-Smirnov terlihat
menunjukan hasil nilai Kolmogorov-Smirnov LNX1 0,242 dan nilai sig. 0,05
karena p-value = 0,242 > 0,05, nilai Kolmogorov-Smirnov LNX2 sebesar 0,121 >
0,05, nilai Kolmogorov-Smirnov LNX3 sebesar 0,233 > 0,05, nilai Kolmogorov-
Smirnov LNX4 sebesar 0,175 > 0,05, dan nilai Kolmogorov-Smirnov LNX5
sebesar 0,221 > 0,05. Berarti data residual terdistribusi secara normal, sehingga
dapat digunakan dalam penelitian.
Analisis Perbandingan Kinerjakeuangan
Selanjutnya diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap
obyek penelitian , dua bank syariah yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank
Muamalat Indonesia periode 2012 – 2016 Dengan menggunakan uji statistic
independent sample t-test, diperoleh hasil perbandingan kinerja antara Bank
Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia seperti tampak pada table.
Tabel 4.22
Perbandingan Kinerja Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat
Indonesia
Ratio
Bank Syariah
Mandiri
Bank
Muamalat
Indonesia
Statistical Test
Mean
Std
Dev
Mean
Std
Dev
Levene’s Test
For Equality
of Variance
t-test for equality of mean
df=70confidence
interval = 95%
F
Sig T
Sig
2-
tailed
Mean Diff
CAR -19,73 50,16 27,02 14,60 6.128 .038 1.115 .297 .72878
NPM -22,81 16,64 15,15 21,35 .378 .556 -3.135- .014 -3.79639-
ROA -5,65 10,56 -54,48 35,28 2.375 .162 -.123- .905 -.02027
BOPO 19,00 32,32 60.,53 10,51 7.782 .024 -.273- .792 -.41536-
LDR 31,67 10,49 37,58 14,63 1.459 .262 -.734- .484 -.59103-
Sumber : Data SPSS yang telah diolah
Analisis Rasio CAR
Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai rata-rata
(mean) rasio CAR sebesar -19,73% lebih kecil dibandingkan dengan mean rasio
CAR Bank Muamalat Indonesia sebesar 27,02%. Hal itu berarti bahwa selama
periode 2012-2016 Bank Muamalat Indonesia memiliki CAR lebih baik
dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri, karena semakin tinggi nilai CAR
maka akan semakin bagus kualitas permodalan bank tersebut.
Analisis Rasio NPM
Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai rata-rata
(mean) rasio NPM sebesar -22,81% lebih kecil dibandingkan dengan mean rasio
NPM Bank Muamalat Indonesia sebesar 15,15%. Hal itu berarti bahwa selama
periode 2012-2016 Bank Muamalat Indonesia memiliki NPM lebih baik
dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri , karena semakin tinggi nilai NPM
maka akan semakin bagus kinerja bank tersebut.
Analisis Rasio ROA
Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Syariah Mandiri mempunyai rata-rata
(mean) rasio ROA sebesar -5,65%, lebih besaar dibandingkan dengan mean rasio
ROA pada Bank Muamalat Indonesia sebesar -54,48%. Hal itu berarti bahwa
selama periode 2012-20106 Bank Muamalat Indonesia memiliki ROA lebih baik
dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri karena semakin rendah nilai ROA
maka akan semakin baik kualitasnya.
Analisis Rasio LDR
Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Syariah Mandiri mempunyai rata-rata
(mean) rasio LDR sebesar -5,56%, lebih besaar dibandingkan dengan mean rasio
BOPO pada Bank Muamalat Indonesia sebesar -54,48%. Hal itu berarti bahwa
selama periode 2012-20106 Bank Muamalat Indonesia memiliki LDR lebih baik
dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri karena semakin rendah nilai LDR
maka akan semakin baik kualitasnya.
Analisis Rasio LDR
Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai rata-rata
(mean) rasio LDR sebesar 31,67% lebih kecil dibandingkan dengan mean rasio
LDR pada Bank Muamalat Indonesia sebesar 37,58%. Hal itu berarti bahwa
selama periode 2012-2016 Bank Muamalat Indonesia memiliki LDR lebih baik
dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri.
Pengujian Hipotesis
Tabel 4.22
Hasil Uji Statistik Independent Sample t-Test
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
CAR
Equal variances
assumed 6.128 .038 1.115 8 .297 .72878
Equal variances
not assumed 1.115 4.009 .327 .72828
ROA
Equal variances
assumed .378 .556 -3.135- 8 .014 -3.79639-
Equal variances
not assumed -3.135- 7.549 .015 -3.79639-
BOPO
Equal variances
assumed 2.375 .162 -.123- 8 .905 -.02027
Equal variances
not assumed -.123- 4.712 .907 -.02027
LDR
Equal variances
assumed 7.782 .024 -.273- 8 .792 -.41536-
Equal variances
not assumed -.273- 4.837 .796 -.41536-
NPM
Equal variances
assumed 1.459 .262 -.734- 8 .484 -.59103-
Equal variances
not assumed -.734- 7.256 .486 -.59103-
Sumber : Data SPSS yang telah diolah
Rasio CAR
Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk CAR dengan equal variance
assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 6,128 dengan probabilitas 0,297.
Oleh karena probabilitas data di atas lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank
Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio CAR.
Bila kedua varians berbeda, maka digunakan Equal Variances Assumed.t hitung
untuk CAR dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 1,115 dengan
signifikan sebesar 0,551. Oleh karena nilai sig. thitung> ttabel (0,297 > 0,05), maka
dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka kinerja keuangan Bank
Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
Rasio NPM
Tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk NPM dengan equal variance
assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 1,459 dengan probabilitas 0,262.
Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada
Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed.t hitung
untuk NPM dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -5,9103
dengan signifikan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. thitung< ttabel (0,0484<
0,005), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPM maka kinerja
keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia terdapat
perbedaan yang signifikan. Data perbandingan kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri
dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasioNPM.
Rasio ROA
Tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk ROA dengan equal variance
assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 0.378 dengan probabilitas 0,14.
Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan Bank
Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio ROA.
Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed t hitung
untuk ROA dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -3,135
dengan signifikan sebesar 0,14. Oleh karena nilai sig. thitung> ttabel (-0,3135
<0,005), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio ROA maka kinerja
keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia terdapat
perbedaan yang signifikan.
Rasio BOPO
Table di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk BOPO dengan equal variance
assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 2.375 dengan probabilitas 0,162.
Oleh karena probabilitas data di atas lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan
Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio BOPO.
Bila kedua varians berbeda, maka digunakan Equal Variances not Assumed. t
hitung untuk BOPO dengan menggunakan Equal Variances Not Assumed adalah -
1,23 dengan signifikan sebesar 0,162. Oleh karena nilai sig. thitung< ttabel (0,162>
0,05), maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio BOPO maka kinerja
keuangan Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
Rasio LDR
Tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk LDR dengan equal variance
assumed (diasumsi kedua varians sama) adalah 7,782 dengan probabilitas 0,024.
Oleh karena probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan
Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia untuk rasio LDR.
Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung
untuk LDR dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah -2,73
dengan signifikan sebesar 0,796. Oleh karena nilai sig. thitung< ttabel (-0,273 < 0,05),
maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio LDR maka kinerja keuangan
Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandinga kinerja keuangan, CAR,
NPM, ROA, BOPO, LDR pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat
Indonesia periode 2012-2016. Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan dari
penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Variabel capital edecuty rasio (CAR) tidak terdapat perbedaan signifikan pada
Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.
2. Variabel net profit margin (NPM) tidak terdapat perbedaan signifikan pada Bank
Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.
3. Variabel return on assets (ROA) terdapat perbedaan signifikan pada Bank
Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.
4. Variabel Biaya Operasioan Pendapatan Operasionalo (BOPO) tidak terdapat
perbedaan signifikan pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia
pada priode 2012-2016.
5. Variabel loan to deposit ratio (LDR) tidak terdapat perbedaan signifikan pada
Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia pada priode 2012-2016.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Muhammad. 2009. Riba dan tinjauan kritis Perbankan Syaariah. Pustaka
darul ilmi, Bogor.
Abdullah, M Faisal, (2003), Manajemen Perbankan, UMM Press : Malang
Bank Indonesia. 1998. UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan terhadap
UU No. 7 tahun 1992, Jakarta
Gemala, Dewi. 2004 Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan & Perasuransian
Syariah Di Indonesia, Kencana, Jakarta.
Ghozali , Imam (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 Update PIS Regresi.Semarang :Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri, 2007, Teori Akuntansi, edisi revisi, cetakan ketujuh,
Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Edisi 1, Cetakan ke-3. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 9. Jakarta : rajawali pers.
Kasmir.(2015) Analisis Laporan Keuangan.Cetakan kedelapan, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Munawir S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Liberty, Yogyakarta
Martono dan Agus Harjito, 2008, Manejemen Keuangan, edisi pertama, cetakan,
ketujuh Penerbit : Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta
Sugiyono (2013) .Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Bandung
Syafi’I Antonio, Bank Syariah Dari Teorike Praktik, Gema Insani Press,
Jakarta, 2001.
Siamat, Dahlan, 2005, manajemen lembaga keuangan, Edisi keempat, Badan
Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia , Jakarta
Undang-Undang No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan
http://www.syariahmandiri.co.id, di unduh pada hari Kamis,
Tanggal 22 November 2018 Pukul,13:16
http://www.bankmuamalat.com. di unduh pada hari Kamis, Tanggal 22 November
2018 Pukul,13:16