Post on 16-Oct-2021
249
ANALISIS PELUANG PENGEMBANGAN DAN TANTANGAN PADA UMKM AMPERA PRODUCTION SEBAGAI PRODUSEN COKELAT OLAHAN DI KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT
Alda Saviera Maulina, Athariahiyaza Hasrinand, Himmatul Uyuni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tangjungpura Pontianak
Abstrak
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki potensi yang besar untuk memajukan perekonomian di Indonesia. Keberlangsungan UMKM bergantung pada pendapatan UMKM itu sendiri dan pengaruh yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi, terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang terus meningkat setiap tahunnya. Pemberdayaan UMKM lebih diperhatikan pemerintah, karena sebagian besar UMKM memiliki tanggung jawab yang besar terutama pada aspek manajerial. Produksi ampera Kubu Raya yang menjadi objek penelitian ini adalah Produsen olahan cokelat di Kubu Raya Kalimantan Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi karakteristik Ampera Production, (2) mengidentifikasi Strengts, Weaknesses, Opportunities, dan Threaths dari Ampera Production, (3) melakukan pengembangan strategi untuk meningkatkan kapabilitas Ampera Production. Metode penelitian dengan observasi, Focus Group Discussion (FGD), dan wawancara.
Kata kunci: Kata Kunci:: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Analisis SWOT, Pengembangan Strategi
PENDAHULUAN
Latar Belakang
UMKM atau yang sering disebut dengan usaha mikro, kecil, dan
menengah mempunyai peran yang sangat penting dalam memajukan
dan mendorong perokonomian suatu negara. Bagi Indonesia sendiri
UMKM mempunyai peran yang sangat penting dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Dengan, adanya UMKM di
Indonesia dapat mengurangi pengangguran yang diakibatkan tidak
terserapnya angkatan kerja dalam dunia kerja. UMKM mempunyai peran
yang sangat signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional, hal ini
terlihat dari kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu UMKM yang
mempunyai peran sangat penting dalam perekonomian Indonesia yaitu
UMKM kuliner. Menurut artikel presidenri.go.id terdapat 56 juta pelaku
UMKM dan 70% diataraya UMKM kuliner. UMKM kuliner ini berpotensi
menjadi penggerak perokonomian Indonesia. UMKM kuliner mempunyai
peran penting dalam perekonomian karena UMKM kuliner ini dapat
mengatasi pengangguran. UMKM kuliner merupakan bisnis yang tidak
akan pernah mati. UMKM kuliner terus berkembang pesat seiring
permintaan konsumen yang terus bertambah dan kebutuhan konsumen
yang beraneka ragam. UMKM kuliner yang tidak dapat terpisahakan dari
250
pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Semakin banyak pelaku
UMKM kuliner di Kota-kota di Indonesia dan salah satunya Kota Kubu
Raya menyebabkan tingkat persaingan semakin tinggi antar pelaku
UMKM ini yakni persaingan dalam menarik dan menjaga konsumen.
Pelaku bisnis menyadari, jumlah penduduk yang tinggi merupakan
peluang besar untuk membuka usaha yang bergerak dibidang makanan.
Dengan tingginya pelaku bsinis kuliner, membuat para pebisnis kuliner
bersaing ketat. Ketatnya bisnis kuliner ini, menuntut para pelaku
binisnya bisa Lebih kreatif dan inovatif. Selain inovatif dan kreatif,
pemasaran yang baik juga Dibutuhkan dalam dunia usaha agar dapat
bersaing. Sesuai dengan pernyataan Zimmerer et al. (2002) “perusahaan
yang memperhatikan dan melayani Kebutuhan konsumennya akan lebih
berhasil dibanding perusahaan yang Mengabaikannya.” Namun, “pada
umumnya pemasaran merupakan salah satu Masalah yang dihadapi oleh
UMKM di negara-negara berkembang (Aziz 2009)”. Oleh karenanya
diperlukan pemasaran yang tepat untuk UMKM.Berdasarkan uraian
diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS PELUANG PENGEMBANGAN DAN TANTANGAN PADA UMKM
AMPERA PRODUCTION SEBAGAI PRODUSEN COKELAT OLAHAN DI
KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT”
Rumusan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah
dalam penelitian ini dilakukan pada produsen coklat bar yaitu Ampera
Production. Adapun masalah yang dicoba untuk dijawab pada penelitian
ini, yaitu :
1. Bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang
didapat Ampera Production dalam usahanya?
2. Strategi pengembangan usaha seperti apa yang dapat diterapkan
oleh Ampera Production?
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian berdasarkan uraian rumusan masalah di atas
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja kekuatan, kelemahan, peluang serta
ancaman yang dialami atau didapat oleh Ampera Production pada
usaha produksi coklat bar ini.
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan usaha seperti apa yang
diterapkan pada usaha produksi coklat milik Ampera Production.
Manfaat Penelitian
Berkenaan dengan tujuan penelitian di atas, pada penelitian ini
manfaat yang hendak dicapai di akhir kegiatan penelitian ini, yaitu :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menjawab permasalahan bagaimana
tantangan yang dialami serta peluang yang didapat oleh UMKM
251
kuliner di Indonesia khususnya pada produsen coklat bar Ampera
Production di Kubu Raya
2. Bagi Pelaku UMKM
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan bagi pihak
penjual dalam menjalankan praktek manajemen sehingga penelitian
berikutnya dapat lebih mendalam tentang strategi untuk
meningkatkan pengembangan usaha
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan
pengetahuan serta sebagai bahan rujukan dan tambahan pustaka
dalam penelitian selanjutnya dalam bidang manajemen pemasaran
yang berkaitan dengan strategi pengembangan untuk UMKM.
METODE PENELITIAN
Bentuk Penelitian
Berdasarkan metode yang digunakan dalam melakukan
penelitian, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang atau perilaku yang dapat diamat Penelitian ini juga
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kajian literature atau
studi putaka. Pendekatan teori/konsep dilakukan dengan merujuk dari
beberapa sumber, seperti buku, jurnal ilmiah, dan internet. Semua
uraian gagasan yang ada digabungkan dalam satu susunan kerangka
pemikiran.
Data
1. Sumber Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer
dan sumber data sekunder. Data primer berupa data yang dapat
memberikan informasi secara langsung mengenai segala hal yang
berkaitan dengan obyek penelitian. Data primer diperoleh dari
jawaban narasumber terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti
melalui pertanyaan yang diajukan yang kemudian menjadi sampel
penelitian.
Sedangkan sumber data sekunder mengacu pada informasi
yang dikumpulkan oleh seseorang, dan bukan peneliti yang
melakukan studi mutakhir (Sekaran, 2006). Data sekunder diperoleh
dari jurnal, skripsi, buku kepustakaan, dan literatur yang diakses
melalui internet, penelusuran dokumen, ataupun publikasi
252
informasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer
dan sekunder. Data-data tersebut diperoleh melalui :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh
peneliti melalui sumbernya dengan melakukan penelitian ke
objek yang diteliti.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk data
pendukung dan penunjang dalam penelitian. Data sekunder
diperoleh dari buku-buku, jurnal, internet dan bahan pustaka
lainnya.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
cara tanya jawab secara langsung mengenai gambaran umum
dan masalah yang berhubungan dengan pokok masalah
penelitian kepada narasumber. Dalam penelitian ini narasumber
nya adalah pemilik dari Ampera Production itu sendiri
b. Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu dengan mengolah data yang telah diperoleh
dan menyesuaikan literatur yang didapat.
c. Group Discussion (FGD)
Diskusi yang penulis dan narasumber yang dilakukan untuk
mendukung penyusunan analisis SWOT
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Usaha Philip Chocolate
Philip Chocolate merupakan suatu produk cokelat olahan yang
dihasilkan dari produsen UMKM Ampera Production di mana rumah
produksi berada di Jalan Ampera Kubu Raya, Kalimantan Barat. Awal
mula berdirinya usaha ini merupakan ide dari seseorang bernama Philip
Arief Martanto. Menurutnya hasil cokelat di dunia begitu banyak, lalu
produksi kakao di Indonesia juga banyak, namun produksi cokelat di
Kalimantan terutama di Kalimantan Barat masih sedikit, sehingga
peluang ini begitu besar di pontianak sebagai market pertama sehingga
berdirilah rumah produksi ini pada bulan Juli tahun 2019 silam.
Produk Philip Chocolate sendiri saat ini sudah banyak tersedia di
supermarket yang ada di daerah Kubu Raya, Pontianak dan sekitrnya.
Tidak hanya secara offline produk Philip Chocolate ini pun dipasarkan
melalui media online seperti Instagram mau pun platform jual beli
253
online yang ada di Indonesia, jadi produk ini bisa dibeli dan mudah
dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia namun untuk target
pasarnya saat ini Philip Chocolate masih menarget sebagian besar
seluruh masyarakat yang ada di Kalimantan Barat serta menjadikan
produk ini sebagai cokelat khasnya Kalimantan Barat dan tentu tidak
perlu dikhawatarikannya lagi cokelat ini telah mengantongi sertifikat
halal dari Majelis Ulama Indonesia dan terdapat nomor P-IRT.
Bisa dipastikan produk dari Ampera Production memiliki mutu
yang terjamin serta mampu bersaing dengan brand-brand cokelat
lainnya yang sudah ada terlebih dahulu. Sepanjang pertengahan tahun
2019 hingga 2020 Ampera Production telah menjualkan produknya
dalam bentuk cokelat batangan dalam kemasan sebanyak lebih dari
2.500 kemasan.
Analisis SWOT
Penelitian ini mencoba menggali Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
serta Ancaman dari Philip Chocolate:
Faktor Kekuatan (Strength)
1. Bahan baku menggunakan kualitas terbaik. Pemilik memastikan
bahwa bahan baku yang mereka gunakan kualitasnya terbaik.
Dengan bahan baku yanh berkualitas hasil yang didapat juga
akan berkualitas
2. Memiliki produk yang sangat berkualitas. Kualitas produk sangat
berpengaruh dalam kegiatan usaha yang dilakukan, dari hasil
wawancara dengan responden bahwa dalam memproduksi
cokelat pasta kualitas sangat diperhatikan oleh Philip Chocolate
dengan memperhatikan kualitas bahan-bahan yang digunakan
serta selalu menjaga cita rasa yang dihasilkan.
3. Kemasaran yang digunakan menampilkan betapa premium nya
produk ini sehingga siapa saja yang melihat akan mengetahui
bahwa produk tersebut berkualitas
Faktor Kelemahan (Weakness)
1. Masyarakat di Kubu Raya dan sekitarnya masih belum banyak
yang mengetahui produk ini sehingga perlu strategi pemasaran
yang lebih lagi
2. Bahan baku yang digunakan tidak banyak tersedia dan coklat
berkualitas termasuk bahan yang susah dicari
3. Karena kualitas dari bahan yang susah dicari menyebabkan
harga produk sedikit lebih mahal karena produk ini belum
banyak beredar di pasar.
4. Kurang promosi dan karena dijadikan oleh-oleh khas Kubu
Raya menyebabkan harus bersaing dengan olahan oleh-oleh
yang lebih dikenal oleh masyarakat
Faktor Peluang (Opportunities)
254
1. Tidak memiliki pesaing yang sejenis di Kota Kubu Raya
2. Memiliki potensi pasar yang luas untuk menjadi oleh-oleh khas
Kubu Raya
3. Pemerintah dapat membantu untuk memperluas jangkauan
pemasaran produk coklat ini dan menjadikan produk ini menjadi
komoditi unggulan
4. Coklat digemari oleh semua masyarakat jadi peluang konsumen
akan produk ini juga luas
Faktor Ancaman (Threat)
1. Banyak coklat pabrikan yang dipasarkan dan mudah ditemukan
secara komersil dan sudah dikenal lama oleh masyarakat
2. Produksi yang dihasilkan masih terbatas
3. Harga yang sedikit lebih mahal dari produk coklat yang lainnya
4. Muncul pesaing yang hadir dengan inovasi yang sama dan harga
yang mereka tawarkan lebih murah.
5. Coklat digemari oleh semua masyarakat jadi peluang konsumen
akan produk ini juga.
Strategi
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dijabarkan sebelumnya
maka dapat dimunculkan beberapa strategi pengembangan usaha yang
bisa dilakukan oleh Ampera Production dan institusi pendamping
(Pemerintah, BUMN, Perusahaan Swasta, dan Perguruan Tinggi):
Strategi Pengembangan yang bisa dilakukan Ampera Production:
a. Memperluas jaringan relasi pemasaran.
b. Membuat toko online diberbagai portal bisnis online
c. Mengalokasikan dana membuat katalog dan sampel produk
baru.
d. Mengoptimalkan bahan baku yang digunakan dan
menghasilkan produk yang terjangkau
e. Sering mengikuti berbagai pameran atau festival-festival.
f. Selain memasarkan lewat online, produk dapat dititipkan
kepada gerai-gerai yang menyediakan oleh-oleh atau
ketempat yang menjadi destinasi keluarga atau masyarakat
umum
Strategi Pengembangan yang bisa dilakukan institusi
pendamping:
a. Membantu pihak Ampera Production membuka jalur
distribusi yang baru.
b. Memfasilitasi promosi bersama dengan mengadakan
pameran.
c. Menyelenggarakan pelatihan berkala dan berkesinambungan
tentang : kewirausahaan, manajemen persediaan, branding
dan desain produk.
255
d. Memfasilitasi pengembangan produk baru.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ampera Production merupakan UMKM yanh telah terdaftar sebagai
UMKM di Kubu Raya dan telah mendapatkan sertifikat halal untuk produk
coklat nya dan telah memiliki brand tersendiri yaitu Philip Chocolate yang
merupakan coklat bar dengan tambahan kacang didalamnya.
Faktor yang menjadi peluang pemasaran Ampera Production adalah
karena ia menjadi satu-satunya produsen coklat bar yang ada di Kubu Raya.
Dengan kualitas yang baik pastinya produk ini akan cepat diterima
masyarakat luas dan menjadi pemimpin pada industri ini.
Faktor tantangan yang dialami oleh Ampera Production pada
produksi coklat bar nya yang bernama Philip Chocolate ini adalah masih
oleh-oleh khas Kubu Raya ini masih beluk dikenal oleh masyarakat luas.
Perlu promosi yang lebih untuk meningkatkan penjualan dan mengenalkan
produk ke masyarakat. Harga yanh relatif mahal juga menjadi alasan belum
banyak yang mengkonsumsi coklat bar ini karena harus bersaing dengan
coklat pabrikan yang dijual hampir disetiap toko dan harganya jauh lebih
murah.
Adapun strategi pengembangan usaha yang bisa dilakukan adalah:
a. Memperluas jaringan relasi pemasaran.
b. Membuat toko online diberbagai portal bisnis online
c. Mengalokasikan dana membuat katalog dan sampel produk baru.
d. Mengoptimalkan bahan baku yang digunakan dan menghasilkan
produk yang terjangkau
e. Sering mengikuti berbagai pameran atau festival-festival.
f. Selain memasarkan lewat online, produk dapat dititipkan kepada
gerai-gerai yang menyediakan oleh-oleh atau ketempat yang
menjadi destinasi keluarga atau masyarakat umum
Strategi Pengembangan yang bisa dilakukan institusi pendamping:
a. Membantu pihak Ampera Production membuka jalur distribusi
yang baru.
b. Memfasilitasi promosi bersama dengan mengadakan pameran.
c. Menyelenggarakan pelatihan berkala dan berkesinambungan
tentang: kewirausahaan, manajemen persediaan, branding
d. dan desain produk.
e. Memfasilitasi pengembangan produk baru.
Saran
a. Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Kubu Raya hendaknya
memberikan perhatian terhadap pengembangan UMKM di Kubu
Raya. Jika usaha tersebut mampu berkembang dengan baik, maka
256
akan menajdi meningkatkan pendapatan daerah bagi pemerintah
setempat, disamping itu mampu menyerap tenaga kerja sehingga
mampu meningkatkan perekonomian setempat.
b. Pola pendampingan baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta
ataupun institusi pendidikan tidak cukup lagi sekedar memberi
bantuan dana tanpa program pendampingan yang terukur dan
berkelanjutan.
REFERENSI
JURNAL: Ria Satyarini dan Maulidi Palesangi, 2012, ANALISIS PELUANG DAN
TANTANGAN PADA PAGUYUBAN CAHAYA TERANG SEBAGAI UKM
PENGRAJIN KULIT DI SUKAREGANG GARUT, 16, 2, Halaman awal
JURNAL: Risdayani, 2016, STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA COKELAT PASTA
PADA INDUSTRI RUMAH COKELAT DI KOTA PALU, 361-368, 4 (3),
Halaman awal
Iswahyudi, Analisa SWOT dari Coklat Monggo dan Cokodot,
http://suduhira.blogspot.com/2016/03/analisa-swot.html?m=1