Post on 30-Jun-2015
ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIFERRENCES, PAJAK TANGGUHAN
TERHADAP RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN PSAK NO.
50 & 55 REVISI 2006
DIANWICAKSIH A.
1106045121
LATAR BELAKANG Pentingnya Laporan Keuangan bagi
stakeholder khususnya investor Informasi LK Kualitas laba dikaitkan
dgn BTD Book Tax differences (Book income vs
Taxable income) Pajak tangguhan Fenomena baru: PSAK 50/55 Revisi 2006Peraturan BI, Bank baru menerapkan per
1 Januari 2010
2008 2009 2010
(1,000,000,000,000)
(500,000,000,000)
-
500,000,000,000
1,000,000,000,000
1,500,000,000,000
2,000,000,000,000
2,500,000,000,000
LABA AKUNTANSILABA FISKALLA-LF
2008 2009 2010 420,000,000,000
440,000,000,000
460,000,000,000
480,000,000,000
500,000,000,000
520,000,000,000
540,000,000,000
560,000,000,000
DTA
DTA
Replikasi:1. Comprix, dkk (2011) Empirical Evidence on the Impact of BTD on Divergence of Opinion among Investors2. Diehl (2010) How deferred tax assets and liabilities influence US stock prices
Belum banyak literatur mengenai akuntansi pajak, pajak tangguhan.
GAP RISETBTD tinggi Kualitas laba turun harga saham dinilai pasar sesuai
kualitas laba(Lev & Nissim, 2004; Comprix,
dkk, 2011; Hanlon 2005)Hub. laba dan return rendah jika
BTD tinggi (Joos et.al. 2000; Channey & Jeter 1994 )
Book Tax Conformity (berlawanan dengan Book
Tax Differences) BTC tinggi BTD rendah kualitas laba
turun(Atwood et al. 2010; Hanlon,
dkk, 2008)
GAP RISETDTA & DTL berpengaruh
signifikan, positif (Diehl, 2011; Chandra &
Ro., 1997)DTA positif signifikan
(Tanusdjaja 2006)
DTL tidak berpengaruh signifikan (Tanusdjaja, 2006)
DT pengaruh negatif (Skinner 2008, Arelus 2005,
Amir, 1997)
RUMUSAN MASALAH: Apakah BTD berpengaruh terhadap return
saham sebelum penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?
Apakah pajak tangguhan berpengaruh terhadap return saham sebelum penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?
Apakah terjadi perbedaan pengaruh BTD terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?
Apakah terjadi perbedaan pengaruh pajak tangguhan terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006?
BATASAN PENELITIAN Penerapan PSAK 50 dan 55 dalam
penelitian ini hanya terbatas pada akun yang berkaitan dengan laba akuntansi dan pajak tangguhan, dan pengaruhnya terhadap return saham.
Untuk kajian teoritis dan pengembangan hipotesis, peneliti tidak membedakan antara harga saham dan return saham karena dianggap memiliki makna yang sama.
KONTRIBUSI PENELITIAN: Memberikan bukti empiris mengenai dampak BTD
kepada investor dalam memprediksi return saham. Memberikan bukti empiris mengenai perbedaan
kondisi sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006 terhadap laba dan return saham.
Menambah literatur mengenai pajak tangguhan. Memberikan bahan pertimbangan pada investor
dan emiten perbankan, sebagai dasar pengambilan keputusan.
Sebagai bahan rujukan peneliti lain berkaitan dengan penelitian BTD serta akuntansi perpajakan kaitan dengan perubahan standar akuntansi dan dampaknya pada return saham
TELAAH LITERATUR & HIPOTESIS
AGENCY THEORY
INFORMATION
ASYMMETRY
LAPORAN KEUANGAN
Standar akuntansi
Aturan perpajakan
BTD DT
HUBUNGAN BOOK-TAX DIFFERENCES DENGAN RETURN SAHAM
Lev dan Nissim (2004) tax-based fundamental (yaitu ratio antara laba akuntansi dan laba fiskal) return saham & ratio earning-price. - Laba kini overstated return saham diprediksi turun, ekspektasi laba mendatang understatement
Sehingga dapat diambil kesimpulan dari sini bahwa adanya BTD berakibat negatif pada return saham.
Comprix et al. (2011): hubungan positif antara informasi BTD terhadap perbedaan opini investor (turnover, dispersion dan varian in return)
Namun, hubungan antara turnover saham dengan harga/return saham adalah negatif (Cheng et.al., 2008 dalam Comprix et. al, 2011).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa BTD berhubungan negatif dengan return saham.
Joos et.al. (2000) dan Channey dan Jeter (1994) dalam Wijayanti (2006), bahwa ada hubungan yang rendah antara laba dengan return saham apabila perusahaan memiliki large book-tax differences.
H1: Book-tax differences berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham.
BTD SEBELUM DAN SETELAH PSAK 50/55 REVISI 2006 impairment loss allowance of financial assets:Sebelum: penyisihannya ditentukan
berdasarkan persentase minimum yang telah ditetapkan BI,
Setelah: sejak 1 Januari 2010 penyisihan diakui berdasarkan model “incurred loss” sehingga laba akuntansi akan berbeda jumlahnya.
Sedangkan berdasarkan PMK 81 (2009), penyisihan yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak (tax deductible allowance) masih memakai persentase tertentu sesuai tingkatan dan persentase BI.
pengakuan pendapatan bunga atas Non Performing Loan (NPL), PSAK 50 dan 55 revisi 2006 tidak lagi memperbolehkan meng-accrue pengakuan pendapatan bunga apabila terjadi NPL.
Perpajakan mengakui pendapatan bunga dengan cash basis. Setelah perubahan, pengakuan pendapatan bunga menurut fiskal dan komersial sama sehingga diduga ada perbedaan sebelum dan setelah perubahan.
H2: Ada perbedaan pengaruh book-tax differences terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006)
Hubungan pajak tangguhan dengan harga saham
Diehl (2010): komponen DTA dan DTL terbukti secara statistik berpengaruh signifikan terhadap harga saham di Amerika Serikat, yaitu DTA dari unearned income, tax carry forwards, bad debt allowance, long term debt item, reserves, dan accrued expenses, sedangkan DTL adalah prepaid expense, deferred revenue, unrealized gains, dan item lain.
Tanusdjaja, 2006: bukti bahwa variabel aktiva pajak tangguhan (DTA) dan komponen DTA yang berasal dari saldo rugi fiskal berhubungan positif dengan harga saham.
Chandra dan Ro (1997): ketika ratio debt to equity disesuaikan untuk DTL, maka Pajak tangguhan berhubungan negatif dengan market beta (risiko sistematis pasar) dan standar deviasi return saham biasa.
Dapat kita ambil pengertian disini bahwa semakin tinggi pajak tangguhan maka risiko sistematis pasar semakin kecil, dan standar deviasi return saham biasa semakin kecil sehingga investor akan merespon baik dan harga saham dapat meningkat.
H3a: DTA berpengaruh signifikan positif terhadap return saham.
H3b: DTL berpengaruh signifikan positif terhadap return saham.
DTA, DTL SEBELUM DAN SESUDAH PSAK 50/55 REVISI 2006 Perubahan kategori dalam instrumen
keuangan dan metode pengukuran instrumen keuangan yang diatur dalam PSAK 50 dan 55 revisi 2006 yaitu pengukuran menggunakan fair value sangat berbeda dengan aturan pajak yang mengakui berdasarkan at cost.
Sangat dimungkinkan adanya perbedaan nilai pada subsequent measurement antara akuntansi dan aturan pajak.
Perbedaan nilai ini harus diakui sebagai aset/kewajiban pajak tangguhan dalam laporan posisi keuangan bank.
H4a: Ada perbedaan pengaruh DTA terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006).
H4b: Ada perbedaan pengaruh DTL terhadap return saham sebelum dan setelah penerapan PSAK 50 dan 55 (revisi 2006).
IMPLIKASI PENERAPAN PSAK 50 DAN 55 (REVISI 2006) ATAS PENGARUH BTD, DTA, DAN DTL TERHADAP RETURN SAHAM.
Belum menemukan adanya penelitian sebelumnya di Indonesia yang meneliti implikasi penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006 terhadap investor atau harga/return saham.
Beberapa penelitian sebelumnya mengenai penerapan PSAK 50 dan 55 revisi 2006 kebanyakan adalah penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan implikasi penerapan pada perusahaan/entitas.
DAMPAK PENERAPAN IAS 32 DAN 39 TENTANG FINANCIAL INSTRUMENT PADA INVESTOR JORDANIA.
Penelitian Nimer et al. (2011) Hasilnya, dengan penerapan IAS 39, berpengaruh pada profit perusahaan intermediaris dan perusahaan investasi.
Terjadi volatilitas profit perusahaan intermediaris dan investasi sejalan dengan konsentrasi aset mereka pada instrumen keuangan, konsekuensinya baik itu investor individu maupun institusional mengurangi investasi mereka tiga tahun terakhir pada perusahaan.
Al-Yaseen, et al. (2011) Hasilnya, laba berdasarkan fair values lebih bervolatilitas dibanding dengan laba historical cost. Secara keseluruhan, konsisten dengan penelitian sebelumnya bahwa menurut persepsi investor, volatilitas laba bersih historical cost merupakan ukuran risiko ekonomis yang lebih baik dibanding dengan volatilitas laba bersih fair value.
pengukuran fair value akan berdampak pada kemampuan pengukuran risiko yang relevan sehingga dapat mempengaruhi keputusan investor.
KERANGKA KONSEPTUAL
BTD
DTL
DTA
RETURN
SAHAM
METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian : Kausal Populasi dan Sampel
teknik sampling: nonprobability purposive sampling, yaitu dengan judgment sampling(Cooper et. al., 2006:424)
Bank yang terdaftar di BEI sejak 2008-2010 dan menerbitkan laporan keuangan lengkap.
DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL perbedaan laba akuntansi dan laba
fiskal (Book-Tax Differences), Comprix et. al.(2011):
Pajak Tangguhan (Deferred Tax) jumlah aktiva pajak tangguhan/deferred tax asset (DTA) dan kewajiban pajak tangguhan/deferred tax liabilities (DTL) yang dilaporkan pada laporan keuangan tahun berjalan.
return saham ratio harga saham pada saat penutupan hari ini dengan harga saham pada saat penutupan hari sebelumnya
HIPOTESIS 1 DAN 2: Comprix, dkk (2011) dengan beberapa penyesuaian:
HIPOTESIS 3A DAN 4A:Diehl (2010) dengan beberapa penyesuaian:
HIPOTESIS 3B DAN 4B:Diehl (2010) dengan beberapa penyesuaian:
TEKNIK ANALISIS DATA Multivariate regression analysis Pengujian asumsi klasik Pengujian hipotesis
JUMLAH SAMPEL Jumlah bank yang listed di BEI tahun
2008 – 2010 = 25 bank Total observasi 75 firm year Sebanyak 8 observasi merupakan
outlier telah ditreatment dengan winsorizing
STATISTIK DESKRIPTIF
UJI MULTIKOLINEARITAS
UJI AUTOKORELASI
Dependent Variable: RETURN Method: Panel Least Squares Date: 12/10/11 Time: 02:41 Sample: 2008 2010 Periods included: 3 Cross-sections included: 25 Total panel (balanced) observations: 75
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 87.25872 62.33076 1.399930 0.1662
BTD -0.174147 0.093921 -1.854195 0.0682 DTA -0.954508 0.132332 -7.212957 0.0000
DTLD -385.2660 224.4289 -1.716651 0.0907 SIZE 0.008968 0.000986 9.091938 0.0000
DUMMY -25.17493 106.9265 -0.235442 0.8146 DUMMY*BTD 0.303893 0.117242 2.592004 0.0117 DUMMY*DTA 0.007550 0.130234 0.057974 0.9539
DUMMY*DTLD 413.4391 300.1098 1.377626 0.1730 R-squared 0.623569 Mean dependent var 346.5303
Adjusted R-squared 0.577942 S.D. dependent var 562.5321 S.E. of regression 365.4547 Akaike info criterion 14.75233 Sum squared resid 8814773. Schwarz criterion 15.03043 Log likelihood -544.2123 Hannan-Quinn criter. 14.86337 F-statistic 13.66639 Durbin-Watson stat 0.335323 Prob(F-statistic) 0.000000
HASIL UJI REGRESIDependent Variable: RETURN Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 12/10/11 Time: 02:50 Sample: 2008 2010 Periods included: 3 Cross-sections included: 25 Total panel (balanced) observations: 75 Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 80.29492 80.38664 0.998859 0.3236
BTD 0.017080 0.019117 0.893416 0.3767 DTA 0.195695 0.048626 4.024528 0.0002
DTLD 106.0391 71.78551 1.477166 0.1471 SIZE 0.002227 0.001004 2.219231 0.0319
DUMMY 22.84697 4.265845 5.355790 0.0000 DUMMY*BTD 0.000615 0.030045 0.020457 0.9838 DUMMY*DTA 0.046375 0.024199 1.916425 0.0621
DUMMY*DTLD -114.1878 42.98019 -2.656753 0.0111 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.991290 Mean dependent var 479.2570
Adjusted R-squared 0.984655 S.D. dependent var 494.5733 S.E. of regression 65.59666 Sum squared resid 180722.7 F-statistic 149.3844 Durbin-Watson stat 2.337001 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics R-squared 0.989573 Mean dependent var 346.5303
Sum squared resid 244170.4 Durbin-Watson stat 2.035242
HASIL REGRESI
Variabel coefisien
t- statistik
prob
BTD H1 0.017080 0.893416 0.3767
DTA H3a 0.195695 4.024528 0.0002 α = 0,05
DTLD H3b 106.0391 1.477166 0.1471
SIZE 0.002227 2.219231 0.0319 α = 0,05
DUMMY 22.84697 5.355790 0.0000 α = 0,05
DUMMY*BTD H2 0.000615 0.020457 0.9838
DUMMY*DTA H4a 0.046375 1.916425 0.0621 α = 0,01
DUMMY*DTLD H4b -114.1878 -2.656753 0.0111 α = 0,05
Hasil regresi panel GLSTotal cross accounting: 25, total observation: 75 dw stat= 2,3; Adj R2= 0,9846 ; prob F= 0,000
H1 dan H2 ditolak H3a dan H4a diterima mendukung
penelitian Diehl, 2011; Chandra & Ro., 1997, Tanusdjaja 2006
H3b ditolak H4b diterima
terima kasih