Post on 25-Jul-2015
Survey dan Disain Jembatan
BAB IIIANALISIS ABUTMEN JEMBATAN BETON
3.1 IDENTIFIKASI PROGRAM
Program/software ini menggunakan satuan kN-meter dalam melakukan analisa abutmen jembatan yang seluruhnya terbuat dari beton. Bentuk umum dari abutmen beton tersebut tersebut asumsikan tersusun atas elemen-elemen berbentuk segi empat dan segi tiga. Secara umum ada 3 kemungkian bentuk abutmen jembatan beton yang didasarkan kepada tinggi dari abutmen tersebut.a. Tipe Dindingb. Tipe Balok Kepala/Beam Capc. Peralihan Tipe Dinding dan Beam Cap
Gambar 3.1 Bentuk Abutmen Jembatan Beton
Program/software ini dibuat khusus untuk tanah timbunan berupa tanah non-kohesif. Tekanan tanah ke dinding dihitung dengan menggunakan pendekatan dari Coulomb. Analisa abutmen jembatan beton dengan menggunakan program/software ini memungkinkan untuk memperhitungkan gaya-gaya tambahan akibat gempa.
Program/software ini tidak menyediakan fasilitas untuk memperhitungkan gaya angkat atau up-lift dari air. Sehingga untuk kasus dimana terdapat gaya up-lift, program/software ini tidak bisa digunakan.
Untuk tanah timbunan non-kohesif, tekanan air tanah yang menuju dinding tidak ikut diperhitungkan dalam program/software ini. Diasumsikan bahwa sistem drainase yang baik akan dibangun/disediakan untuk menjamin tidak ada tekanan hidrostatis tambahan ke dinding.
Keluaran dari program/software ini adalah gaya gaya yang berkerja pada dasar abutmen yang akan digunakan untuk melakukan analisa pondasi. Juga dapat diketahui gaya dalam pada beberapa potongan kritis yang berguna untuk menghitung penulangan dari abutment beton tersebut. Program/software ini juga telah dilengkapi dengan kombinasi pembebanan sehingga out-put gaya dalam dari program/software ini tersedia untuk setiap kombinasi pembebanan.
Perlu ditegaskan bahwa program ini dibuat untuk tujuan pendidikan dan pelatihan SRRP (Sumatera Region Road Project) IBRD Loan No. 4307-IND. Tanggung jawab terhadap
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 1
Tipe dinding
Tipe Peralihan Tipe Balok Kepala
Survey dan Disain Jembatan
pengunaan hasil keluaran program ini 100 % ada di pengguna. Pengguna wajib melakukan pengecekan terhadap kesahihan hasil keluaran program ini. Karena program ini tidak mencakup semua aspek disain, sebaiknya penggunaannya dibatasi untuk proses pra-disain.
3.2 TEORI DASAR
Sama dengan Teori Dasar Perencanaan Dinding Penahan Tanah (Bab 1.2)
3.3 KOMBINASI BEBAN
Berdasarkan Kombinasi Beban untuk Perencanaan Tegangan Kerja sesuai dengan Tabel 2.2.1 Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, kombinasi yang digunakan dalam program/software ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Kombinasi Beban Untuk Perencanaan Tegangan Kerja
Aksi Kombinasi1 2 3 4 5 6 7
Aksi Tetap X X X X X X XBeban Lalu Lintas X X X X O O OPengaruh Temperatur O X O X O O OArus/Hanyutan/Hidro/Daya Apung X X X X X O OBeban Angin O O X X O O OPengaruh Gempa O O O O X O OBeban Tumbukan O O O O O O XBeban Pelaksanaan O O O O O X OTegangan berlebihan yang diperbolehkan
0 25% 25% 40% 50% 30% 50%
3.4 INPUT DATA
a. Tinggi Total Abutmen dan Panjang Abutmen (meter)Panjang abutmen di tentukan berdasarkan lebar dari jembatan. Tinggi total abutmen akan menentukan bentuk dan tipe dari abutmen itu sendiri. Jika ketinggiannya cukup besar, maka abutmen yang digunakan adalah tipe dinding, sedangkan jika ketinggiannya tidak besar akan digunakan tipe beam-cap. Pemilihan tipe ini akan dilakukan oleh program/software secara otomatis. Panjang abutmen ditentukan berdasarkan lebar dari jembatan.
b. Dimensi (panjang tumpuan dan tinggi) dari Balok Girder Struktur Atas (m).Dimensi dari struktur atas ini akan digunakan untuk menentukan bentuk dan ukuran bagian atas dari abutmen. Tinggi balok girder akan menentukan tingginya tembok kepala. Panjang tumpuan akan digunakan untuk menentukan lebar dari dudukan tersebut. Semakin panjang bentang jembatan, maka panjang tumpuan akan semakin besar, sehingga bagian atas dari abutmen juga akan semakin lebar.
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 2
Survey dan Disain Jembatan
Gambar 3.2 Tumpuan Balok Struktur Atas ke Abutmen
c. Tebal Dudukan Balok Girder (m)Tebal dudukan balok girder hanya digunakan jika digunakan abutmen beton tipe dinding.
d. Beban Merata di Atas Tanah/Surcharge Load (kN/m2)Berdasarkan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan 2.2.6, beban merata diatas tanah yang diklasifikasikan sebagai beban lalu lintas yang diekivalensikan dengan tanah urugan setinggi 0.6 meter
e. Data Tanah Timbunan Data Tanah timbunan yang diperlukan adalah berat jenis (kN/m3), sudut geser dalam (derajat) , dan kohesi c (kN/m2). Berdasarkan Peraturan Perencanaan Tehnik Jembatan, tanah timbunan hendaknya bukanlah tanah “clay”, sehingga nilai c = 0. Nilai tanah timbunan yang umum digunakan adalah 18 kN/m3. Sedangkan sudut geser dalam minimum dari tanah timbunan adalah 30 . Program/software ini hanya akan berjalan jika nilai cohesi tanah timbunan = 0 (tanah non-kohesif).
f. Lebar dan Tebal Pile Cap.Lebar pile cap didasarkan atas tipe serta lay-out dari pondasi yang akan digunakan, sehingga nilai awal dari lebar pile cap ditentukan berdasarkan perkiraan lay-out pondasi jembatan tersebut. Tebal pile cap biasanya diambil 0.75 s/d 1.5 meter. Nilai yang tepat dari tebal pile cap didasarkan atas analisis/penulangan lentur, geser, dan geser pons pada pile cap
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 3
Abutmen
balok girder
Panjang tumpuan minimum
Tinggi balok girder
Tebal dudukan girder girder
Survey dan Disain Jembatan
Gambar 3.3 Lebar dan Tebal Pile Cap
g. Tebal Dinding AbutmenTebal dinding abutmen hanya digunakan untuk abutmen tipe dinding. Harga yang biasa digunakan adalah 1/10 dari tinggi abutmen
Gambar 3.4 Tebal Dinding Abutmen
h. Koefisien GempaUntuk analisis yang memperhitungkan pengaruh gempa diperlukan Ch1 (koefisien gempa untuk inersia struktur), Ch2 (koefisien gempa untuk tekanan tanah dinamis) dan Faktor Keutamaan (I). Nilai Ch1 dapat ditentukan berdasarkan Gambar 1.8, Nilai koefisien Ch2 ditentukan dengan menggunakan Tabel 1.4, sedangkan Faktor Keutamaan “I” ditentukan berdasarkan Tabel 1.2
i. Gaya Vertikal dan Horisontal dari Struktur Atas (kN)
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 4
Lebar pile cap
tebal dinding abutmen
Lebar pile cap
Lebar pile cap
Tebal pile cap
Survey dan Disain Jembatan
Tanda positif menunjukkan arah gaya tersebut ke atas atau kekanan. Karena program/software ini menggunakan kombinasi pembebanan berdasarkan Kombinasi Beban untuk Perencanaan Tegangan Kerja sesuai dengan Tabel 2.2.1 Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, maka beban vertikal dan horisontal dari struktur atas di uraikan sesuai dengan tipe beban yang bekerja. Tipe beban/aksi tersebut adalaha. Aksi tetapb. Beban Lalu lintasc. Pengaruh temperaturd. Arus/Hanyutan/Hidrolika/Daya Apunge. Beban Anginf. Pengaruh gempag. Beban Tumbukanh. Beban Pelaksanaan
k. Lokasi Gaya Vertikal dan Horisontal Struktur Atas (m)Transfer gaya-gaya dari struktur atas ke abutmen jembatan dilakukan melalui perletakan atau bearing. Parameter ini digunakan untuk menunjukkan titik tangkap gaya-gaya dari struktur atas pada abutmen jembatan tipe gravitasi. Posisi arah x ditentukan dari ujung balok girder, sedangkan posisi gaya-gaya dalam arah y ditentukan dari permukaan balok girder.
Gambar 3.5 Lokasi Gaya Vertikal dan Horisontal Struktur Atas
3.5 CARA PEMAKAIAN PROGRAM
a. Langkah Pertama adalah mengaktifkan program/software dengan meng-klik file program yaitu CABT.EXE. Pada layar monitor akan muncul Form Input Data.
b. Pada Form Input Data masukkan parameter-parameter Input Data. Jika analisis tidak memperhitungkan kondisi gempa, maka nilai Koefisien Gempa dan Faktor Keutamaan dibuat sama dengan 0. Jika ingin menganalisis data yang sudah pernah disimpan, gunakan tombol BUKA FILE
c. Pada Form Input Data, jika ingin menyimpan data kasus yang sedang dianalisis, klik tombol SIMPAN FILE dan tuliskan nama file yang akan digunakan.
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 5
Abutmen
Yh
bearing
V15
H16
Xv
Survey dan Disain Jembatan
d. Pada Form Input Data untuk melakukan analisis perhitungan gaya-gaya klik tombol HITUNG. Sehingga akan berada pada Lembar Analisis dan Output.
e. Pada Lembar Analisis dan Output ini ditampilkan gaya-gaya yang bekerja pada dasar abutmen jembatan untuk setiap kombinasi pembebanan yang akan digunakan untuk melakukan perencanaan pondasi.
f. Pada Lembar Analisis dan Output juga ditampilkan gaya-gaya dalam pada beberapa potongan kritis untuk setiap kombinasi pembebanan yang akan berguna untuk menentukan kebutuhan penulangan.
g. Pada Lembar Analisis dan Output, jika ingin memodifikasi data input dapat menggunakan tombol KEMBALI untuk menuju ke Form Input Data, sedangkan jika ingin melihat Gambar dan Dimensi keseluruhan dari abutmen jembatan gunakan tombol GAMBAR.
h. Pada Lembar Analisis dan Output, jika ingin menyimpan file laporan perhitungan gunakan tombol LAPORAN dan masukkan nama file yang akan digunakan untuk menyimpan data laporan yang berbentuk file dengan extension TXT.
3.6 INTERPRETASI HASIL KELUARAN.
3.6.1 NOTASI GAYA GAYA YANG DIGUNAKAN
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 6
GD
GW
Yh
Xv
V15 H16
H
1.00 m
0.25 m
B
TW
surcharge load = q
V27 dan H28
V13 dan H14
V11 dan H12
V27 dan H28
akibat gempa
V13 dan H14
akibat surcharge
V11 dan H12
akibat tek. tanah
V1
H17
X+
V8
H24
Y+
O
Survey dan Disain Jembatan
Gambar 3.6 Notasi Gaya-Gaya
Tabel 2.2 Notasi Gaya-Gaya
No Notasi gaya
Keterangan Tipe dinding
Tipe peralihan
Tipe beam cap
1 V1 Berat sendiri elemen 1 2 V2 Berat sendiri elemen 2 3 V3 Berat sendiri elemen 3 4 V4 Berat sendiri elemen 4 5 V5 Berat sendiri elemen 5 6 V6 Berat sendiri elemen 6 7 V7 Berat sendiri elemen 7 8 V8 Berat sendiri elemen 8 9 V9 Berat sendiri elemen 9 10 V10 Berat sendiri elemen 10
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 7
el. 1
el. 3
el. 2
V1
H17V3
V2
H19
H18 V11
H12
Yh
Xv
GW
GD
V9 V10
H25
H26el. 9 el. 10
el. 8
0.25 m
el. 7el. 6
V4
H22
V5 1.00 m
H23
B
TW
OV6
V7
H20
H21
el. 4
el. 8
el. 50.25 m
Survey dan Disain Jembatan
11 V11 Komponen ver. dari tek. tanah aktif 12 H12 Komponen hor. dari tek. tanah aktif
13 V13Komponen vertikal dari tekanan akibat beban surcharge
14 H14Komponen horizontal dari tekanan akibat beban surcharge
15 H15 Gaya vertikal dari struktur atas 16 H16 Gaya horisontal dari struktur atas 17 H17 Gaya inersia gempa elemen 1 18 H18 Gaya inersia gempa elemen 2 19 H19 Gaya inersia gempa elemen 3 20 H20 Gaya inersia gempa elemen 4 21 H21 Gaya inersia gempa elemen 5 22 H22 Gaya inersia gempa elemen 6 23 H23 Gaya insrsia gempa elemen 7 24 H24 Gaya inersia gempa elemen 8 25 H25 Gaya inersia gempa elemen 9 26 H26 Gaya inersia gempa elemen 10
27 V27Komponen vertikal dari tambahan tekanan tanah gempa
28 H28Komponen horisontal dari tambahan tekanan tanah gempa
Tanda positif untuk gaya menunjukkan arah gaya tersebut ke atas atau ke kanan. Tanda menunjukkan bahwa elemen tersebut aktif/digunakan dalam analisis, sedangkan tanda menunjukkan elemen tersebut tidak digunakan/tidak aktif dalam analisis.
3.6.2 OPTIMASI DARI PENGGUNAAN PROGRAM.
Setelah didapat hasil analisa gaya-gaya pada dasar dan pada potongan kritis, maka dapat di tentukan kebutuhan pondasi dan juga tulangan abutmen tersebut.
Jika dari hasil analisa pondasi, lebar pile cap tidak mencukupi, maka untuk hasil yang lebih akurat sebaiknya analisa dilakukan sekali lagi menggunakan kebutuhan lebar pile cap yang baru. Hal yang sama untuk dimensi abutmen lainnya jika ternyata dari hasil penulangan tidak mencukupi.
3.7 CONTOH KASUS
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 8
Survey dan Disain Jembatan
Suatu abutmen jembatan beton setinggi 5 meter dengan lebar 9.7 meter direncanakan untuk dibangun dengan data-data perencanaan sebagai berikuta. Tanah urugan non-kohesif = 1.8 t/m3 = 18 kN/m3, dan = 35 b. Tanah dasar = 1.7 t/m3 = 17 kN/m3, dan = 35 , c = 5 t/m2 = 50 kPac. Beban merata pada permukaan tanah = beban lalu lintas = 0.6*1.8 = 0.48 t/m2 = 4.8 kPad. Perencanaan abutmen beton tersebut terletak di wilayah gempa/zona 6 dengan Koefisien
Gempa Ch untuk bangunan penahan = 0.06, Ch untuk tekanan tanah = 0.06, dan Faktor Keutamaan “I” = 1.0
e. Beban dari struktur atas adalah sebagai berikut (+ = keatas/ke kanan , - = kebawah/ke kiri)
Aksi Vertikal (kN) Horisontal (kN)Aksi Tetap -597.0 00.0Beban Lalu Lintas -895.0 0.0Pengaruh Temperatur 0.0 42.0Arus/Hanyutan/Hidro/Daya Apung 0.0 0.0Beban Angin 0.0 0.0Pengaruh Gempa 0.0 35.0Beban Tumbukan 0.0 0.0Beban Pelaksanaan 0.0 0.0
Beban lalu lintas arah horizontal mempunyai arah ke luar dari pangkal, sehingga diambil = 0
f. Data Tumpuan Struktur AtasPanjang tumpuan minimum 1.1 meter, tinggi balok girder 1.6 meter, posisi gaya dari struktur atas Xv = 0.3 meter, Yh = 1.5 m. Tebal dudukan balok girder = 1.0 meter.
g. Pondasi direncanankan menggunakan tiang pancang dengan lebar pile cap = 3.5 meter dan tebal 1.0 meter.
3.7.1 DIMENSI COBA
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 9
GD
GW
Yh
Xv
V15
H16
H = 5 m
1.00 m
0.25 m
3.5 m
0.5 m
surcharge load = q
V27 dan H28
V13 dan H14
V11 dan H12
V27 dan H28
akibat gempa
V13 dan H14
akibat surcharge
V11 dan H12
akibat tek. tanah
V1
H17
X+
V8
H24
Y+
O
Abutmen
balok girder
1.1 meter
1.6 meter
Abutmen
1.5 m
bearing
V11
H12
0.3 m
1.0 meter
Survey dan Disain Jembatan
3.7.2 KOMBINASI BEBAN
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 10
el. 7el. 6
V4
H22
V5 1.00 m
H23
3.5 m
TW
OV6
V7
H20
H21
el. 4
el. 8
el. 50.25 m
el. 1
el. 3
el. 2
V1
H17V3
V2
H19
H18 V11
H12
Yh
Xv
GW
GD
V9 V10
H25
H26el. 9 el. 10
el. 8
0.25 m
1.0 m
Survey dan Disain Jembatan
Aksi K o m b i n a s i1 2 3 4 5 6 7
Aksi Tetap X X X X X X XBeban Lalu Lintas X X X X O O OPengaruh Temperatur O X O X O O OArus/Hanyutan/Hidro/Daya Apung X X X X X O OBeban Angin O O X X O O OPengaruh Gempa O O O O X O OBeban Tumbukan O O O O O O XBeban Pelaksanaan O O O O O X OTegangan berlebihan yang diperbolehkan
0 25% 25% 40% 50% 30% 50%
Besarnya gaya luar vertikal (V15) dan Horisontal (H16) yang bekerja pada abutmen sesuai dengan Kombinasi Pembebanan tersebut diatas adalah sebagai berikut
Vertikal (kN) Horisontal (kN)Kombinasi 1 -1492.0 0.0Kombinasi 2 -1492.0 42.0Kombinasi 3 -1492.0 0.0Kombinasi 4 -1492.0 42.0Kombinasi 5 -597.0 35.0Kombinasi 6 -597.0 0.0Kombinasi 7 -1492.0 0.0
3.7.3 DIMENSI, BERAT DAN GAYA GEMPA DARI ELEMEN DINDING
Nomor elemen Lebar (m) Tinggi (meter) Berat=W (kN) Gaya Gempa (kN)1 1.500 1.000 -363.75 21.83 2 0.200 1.600 -77.60 4.66 3 0.200 1.000 -48.50 2.91 4 3.500 1.000 -848.75 50.935 0.500 0.250 -30.31 1.82 6 1.500 0.250 -45.47 2.73 7 1.500 0.250 -45.47 2.73 8 0.500 1.150 -139.44 8.37 9 0.700 0.250 -21.22 1.27 10 0.300 0.250 -9.09 0.55
Gaya Gempa = W*Ch*I, gaya gempa hanya bekerja pada kombinasi beban yang memperhitungkan pengaruh gempa atau kombinasi beban 5.
3.7.4 TEKANAN TANAH AKTIF COULOMB
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 11
Survey dan Disain Jembatan
Kemiringan dinding penahan = 0 Sudut gesek dinding-tanah = 0 ( pada saat terjadi gempa )Sudut gesek dinding-tanah = = 35 ( pada saat tidak terjadi gempa )
1.7.4.1 Koefisien Tekanan Tanah Aktif
Ka = 0.250 (pada saat tidak terjadi gempa)Ka = 0.271 (pada saat terjadi gempa)
3.7.4.2 Koefisien Tekanan Tanah Aktif Gempa
Kh = coefisien gempa untuk tanah = Ch*I
KaG = 0.304
Sudut kemiringan tekanan tanah terhadap bidang horizontal pada saat tidak terjadi gempa = + = 35 pada saat terjadi gempa = + = 0
3.7.4.3 Tekanan Tanah Akibat Beban Merata Surcharge
Beban merata merupakan beban lalu lintas yang bekerja pada permukaan tanah. Pada kombinasi beban dimana tidak memperhitungkan beban lalu lintas, besarnya tekanan tanah akibat beban merata = 0. Resultante tekanan tanah akibat beban merata bekerja pada elevasi ½ H dari dasar dengan kemiringan 35
= 58.2 kN
Komponen arah vertikal = V6 = -58.2*sin 35 = -33.34 kN ( ke bawah)Komponen arah horisontal = H7 = 58.2*cos 35 = 47.62 kN ( ke kanan)
3.7.4.4 Tekanan Tanah Aktif Coulomb
Resultante tekanan tanah aktif Coulomb bekerja pada elevasi 1/3 H dari dasar dengan kemiringan = 35 (pada saat tidak terjadi gempa) dan 0 (pada saat terjadi gempa).
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 12
Survey dan Disain Jembatan
a. Pada saat tidak terjadi gempaPa = ½ Ka H2* Lebar = 545.625 kNKomponen arah vertikal = V4 = -545.625*sin 35 = -312.96 kN (ke bawah)Komponen arah horisontal = H5 = 545.625*cos 35 = 446.95 kN (ke kanan)
b. Pada saat terjadi gempaPa = ½ Ka H2* Lebar = 591.46 kNKomponen arah vertikal = V4 = -591.46*sin 0 = 0 kN (ke bawah)Komponen arah horisontal = H5 = 591.46*cos 0 = 591.4693 kN (ke kanan)
3.7.4.5 Tekanan Tanah Tambahan Akibat Gempa
Resultante tekanan tanah tambahan akibat gempa bekerja pada elevasi 2/3 H dari dasar dengan kemiringan 0
Pa = ½ (KaG-Ka)H2*Lebar = 71.75 kNKomponen arah vertical = V4 = -71.75*sin 0 = 0 kN (ke bawah)Komponen arah horisontal = H5 = 71.75*cos 0 = 71.75 kN (ke kanan)
3.7.5 GAYA-GAYA UNTUK KOMBINASI PEMBEBANAN 5
3.7.5.1 Gaya-Gaya di Dasar Pile-Cap
Gaya-gaya pada abutmen untuk Kombinasi Pembebanan 5 ditabelkan sebagai berikut
Notasi gaya
KeteranganGaya(kN)
X thd O(m)
Y thd O(m)
Momen(kN-meter)
V1 Berat sendiri elemen 1 -363.75 -0.200 2.900 -72.75V2 Berat sendiri elemen 2 -77.60 -0.650 4.200 -50.44V3 Berat sendiri elemen 3 -48.50 -0.850 3.900 -41.22V4 Berat sendiri elemen 4 -848.75 0.000 0.500 0.00V5 Berat sendiri elemen 5 -30.31 0.000 1.125 0.00V6 Berat sendiri elemen 6 -45.47 -0.750 1.083 -34.10V7 Berat sendiri elemen 7 -45.47 0.750 1.083 34.10V8 Berat sendiri elemen 8 -139.44 0.000 1.825 0.00V9 Berat sendiri elemen 9 -21.22 -0.483 2.317 -10.26V10 Berat sendiri elemen 10 -9.09 0.350 2.317 3.18V11 Tekanan tanah aktif 0.00 0.000 0.000 0.00H12 Tekanan tanah aktif 591.46 -0.250 1.667 985.77V13 Tek. akibat surcharge 0.00 0.000 0.000 0.00H14 Tek. akibat surcharge 0.00 0.000 0.000 0.00H15 Gaya luar vertikal -597.00 -0.250 3.500 -149.25H16 Gaya luar horisontal 35.00 -0.250 3.500 122.50H17 Gaya gempa elemen 1 21.83 -0.200 2.900 63.29H18 Gaya gempa elemen 2 4.66 -0.650 4.200 19.56H19 Gaya gempa elemen 3 2.91 -0.850 3.900 11.35
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 13
Survey dan Disain Jembatan
H20 Gaya gempa elemen 4 50.93 0.000 0.500 25.46H21 Gaya gempa elemen 5 1.82 0.000 1.125 2.05H22 Gaya gempa elemen 6 2.73 -.750 1.083 2.96H23 Gaya gempa elemen 7 2.73 0.750 1.083 2.96H24 Gaya gempa elemen 8 8.37 0.000 1.825 15.27H25 Gaya gempa elemen 9 1.27 -.483 2.317 2.95H26 Gaya gempa elemen 10 0.55 0.350 2.317 1.26V27 Tekanan tanah gempa 0.00 0.000 0.000 0.00H28 Tekanan tanah gempa 71.75 -0.950 3.333 239.17
Gaya yang bekerja pada titik O di dasar pile-cap adalaha. Gaya vertikal = -2226.60 kNb. Gaya horisontal = 795.99 kNc. Momen terhadap titik O = 1173.79 kN-meter
3.7.5.2 Gaya Dalam Pada Potongan 1
Potongan 1 mempunyai dimensi potongan 0.4 m x 9.7 meter. Dengan cara yang sama seperti diatas dapat ditentukan tekanan tanah yang terjadi sehingga dapat dihitung besarnya gaya-gaya yang bekerja pada potongan 1. Gaya-gaya yang terjadi ditabelkan sebagai berikut
Notasi gaya
KeteranganGaya(kN)
Lengan gaya ke tengah potongan (m)
Momen(kN-meter)
V2 Berat sendiri elemen 2 -77.60 .100 7.76V3 Berat sendiri elemen 3 -48.50 -.100 -4.85V11 Tekanan tanah aktif 0.00 -.200 0.00H12 Tekanan tanah aktif 0.00 .800 0.00V13 Tekanan akibat surcharge 0.00 -.200 0.00H14 Tekanan akibat surcharge 60.57 .533 32.30H18 Gaya gempa elemen 2 4.66 .800 3.72H19 Gaya gempa elemen 3 2.91 .500 1.45V27 Tekanan tanah gempa 0.00 -.200 0.00H28 Tekanan tanah gempa 7.35 1.067 7.84
Gaya yang bekerja di titik pusat penampang pada potongan 1a. Gaya aksial = -126.10 kN b. Gaya geser = 75.48 kNc. Momen = 48.23 kN-meter
3.7.5.3 Gaya Dalam Pada Potongan 2
Potongan 2 mempunyai dimensi potongan 0.5 m x 9.7 meter. Dengan cara yang sama seperti diatas dapat ditentukan tekanan tanah yang terjadi sehingga dapat dihitung besarnya
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 14
Survey dan Disain Jembatan
gaya-gaya yang bekerja pada potongan 2. Gaya-gaya yang terjadi ditabelkan sebagai berikut.
Notasi gaya
KeteranganGaya(kN)
Lengan gaya ke tengah potongan (m)
Momen(kN-meter)
V1 Berat sendiri elemen 1 -363.75 -0.200 -72.75V2 Berat sendiri elemen 2 -77.60 -0.650 -50.44V3 Berat sendiri elemen 3 -48.50 -0.850 -41.22V8 Berat sendiri elemen 8 -139.44 0.000 0.00V9 Berat sendiri elemen 9 -21.22 -0.483 -10.26V10 Berat sendiri elemen 10 -9.09 0.350 3.18V11 Tekanan tanah aktif 0.00 -0.950 0.00H12 Tekanan tanah aktif 0.00 1.875 0.00V13 Tekanan akibat surcharge 0.00 -0.950 0.00H14 Tekanan akibat surcharge 332.70 1.250 415.87H15 Gaya luar vertikal -597.00 -0.250 -149.25H16 Gaya luar horisontal 35.00 2.250 78.75H17 Gaya gempa elemen 1 21.83 1.650 36.01H18 Gaya gempa elemen 2 04.66 2.950 13.74H19 Gaya gempa elemen 3 02.91 2.650 7.71H24 Gaya gempa elemen 8 08.37 0.575 4.81H25 Gaya gempa elemen 9 1.27 1.067 1.36H26 Gaya gempa elemen 10 0.55 1.025 0.56V27 Tekanan tanah gempa 0.00 -0.950 0.00H28 Tekanan tanah gempa 40.36 2.500 100.90
Gaya yang bekerja di titik pusat penampang pada potongan 2a. Gaya aksial = -1256.60 kNb. Gaya geser = 447.63 kN c. Momen = 338.97 kN-meter
Lampiran : Pedoman Penggunaan Software Komputer III - 15