Analisa Pasar

Post on 29-Jan-2016

261 views 7 download

description

kewirausahaan

Transcript of Analisa Pasar

OLEH :MISNATI, SST, M.KES

ANALISA EKONOMI PASAR

A. ANALISA PASAR

Analisa pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah pasar

Masalah yang perlu dianalisa di dalam pasar adalah besarnya pasar, ruang lingkup pasar, struktur pasar, serta peluang-peluang pasar.

Besarnya pasar dpt di tentukan o/ besarnya permintaan dan penawaran terhdp barang atau jasa yg di butuhkan para konsumen.

Ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tkt umur para konsumen, dsb.

Struktur pasar ad/ susunan suatu kekuatan yang terdapat pada penjual, maupun pada pihak pembeli sendiri.

Permasalahan di dalam ruang lingkup analisis pasar antara lain, yaitu :1. Barang dan jasa yang di pasarkan2. Tujuan analisis pasar Tujuan mengadakan analisis pasar

adalah ingin mengetahui siapa-siapa yang memakai, menggunakan barang dan jasa, apakah barang tersebut untuk di konsumsi sendiri atau di jual kembali.

3. Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar4. Organisasi pembelian

Seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa yang menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh di dalam pembelian barang dan lain sebagainya.

5. Kegiatan pembelianDi dalam kegiatan pembelian, meliputi dari di mana pembelian barang di lakukan, bilamana pembelian barang di lakukan, berapa harganya baranga, berapa banyaknya barang yang di beli, bagaiman persyaratan di dalamn pembelian barang, dan bagaimana cara pembeliannya.

6. Perkembangan pembelianDi dalm analisis pasar, perusahaan harus mengetahui bagaimana perkembangan harganya barang, bagaimana persedianya barang, bagaimana keadaan persainganya, bagaimana keadaan permintaan dan penawarannya

7. Saingan perusahaan

B. ANALISA RESIKO

Resiko adalah suatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan.

Resiko pada hakekatnya adalah kejadian yang memiliki dampak negatif terhadap sasaran dan strategi perusahaan

Proses Manajemen Resiko

1. Identifikasi Risiko. Tujuan identifikasi risiko ad/ u/ mengenal secara pasti ancaman ketidakpastian yang dihadapi organisasi.

2. Evaluasi/Analisis Risiko. Pada tahap ini, risiko dapat dikategorikan berdasarkan frekuensi atau berdasarkan seringnya kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis besarnya atau tingkat kerugian risiko. Harus dipertimbangkan kerugian maksimum yang mungkin terjadi. Di dalam mengevaluasi risiko secara menyeluruh perlu dikaji derajat risiko dengan cara yang akurat.

3. Pengelolaan Risiko. Hasil analisis pada langkah kedua digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan cara-cara yang akan digunakan menangani suatu risiko. U/ situasi tertentu mungkin tidak dibutuhkan tindakan yang lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan cara-cara canggih u/ mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin terjadi.

4. Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko. Langkah berikutnya ad/ keputusan ttg metode optimal untuk menangani risiko yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus mengimplementasikan metode yang dipilih.

5.Monitoring resiko. Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi resiko dan pengukuran resiko untuk mengetahui keefektifitas respon yang telah dipilih dan untuk mengidentifikasi adanya resiko yang baru maupun berubah.

Pengelolaan resiko

1. Risk Avoidance yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.

2. Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi kemungkinan terjadinya suatu resiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu resiko

3. Risk Transfer, yaitu memindahkan resiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi) maupun hedging

4. Risk Deferral. Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut kecil.

5. Risk Retention: Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.

TERIMA KASIH