Post on 28-Nov-2020
ALAT UKUR
TAHANAN LISTRIK
By.
Risa Farrid Christianti,ST.,MT.
ALAT UKUR TAHANAN
Pengukuran tahanan untuk arus
searah dilakukan dengan 2 cara :
1. Metode Voltmeter - Ampermeter
2. Menggunakan ohmmeter
Metode Volt meter – Ampermeter
Pencarian nilai tahanan menggunakan
rumus berikut :
Rx = V / I
Prosedur pemakaian
1. Hubungkan voltmeter dengan Rx dengan
saklar pada posisi 1. amati amperemeter
2. Pindahkan saklar pada posisi 2. jika
ampermeter tidak berubah, pindahkan posisi
saklar pada posisi 1. amati nilai voltmeter
dan hitung nilai Rx(tahanan tersebut
termasuk dalam tahanan rendah)
3. Jika saat posisi saklar pada posisi 2
pembacaan ampermeter berubah maka
tahanan tersebut termasuk dalam tahanan
tinggi. Rx dihitung dari pembacaan
Ampermeter dan voltmeter sekarang
Pengukuran dengan Ohm meter
ohmmeter dibagi menjadi 2 jenis :
1. ohmmeter tipe seri
2. ohmmeter tipe shunt
Ohmmeter tipe seri
Pengaturan jarum penunjuk dilakukan
dengan menghubungsingkat terminal A
dengan terminal B.
Untuk mendapatkan nilai R1 dan R2 dengan
cara :
Ohmemeter tipe Shunt
ALAT UKUR ARUS BOLAK-BALIK
Alat ukur dengan pengarah arus
Alat ukur dengan Thermokople
Alat ukur dengan besi Putar
Alat ukur Elektro dinamis
Alat ukur Induksi
Alat ukur Elektro statis
Alat Ukur dengan Pengarah Arus
Prinsip kerja :
Arus bolak-balik di searahkan kemudian
diukur dengan alat ukur arus searah
Kelemahan :
Temperatur
Bentuk gelombang
Karakteristik frekwensi
Induksi
Thermocouple
Prinsip kerja :
arus listrik bolak-balik menimbulkan panas
pada salah satu terminal. Perbedaan
panas antara satu terminal dengan
terminal satunya menyebabkan beda
potensial (tegangan)
Keuntungan : dapat mengukur secara teliti
sampai 1 % untuk pengukuran frekuensi
50 MHz ke bawah
ALAT UKUR BESI PUTAR
Prinsip Kerja :
1. Cara Tolak- menolak
2. Cara tolak dan tarik
Kelemahan :
Pengaruh medan magnet luar
Pengaruh frekwensi
Pengaruh Histerisi magnetis
Alat Ukur Elektro dinamis
Prinsip kerja :
seperti galvanometer atau dalam
pengukuran arus searah, bedanya magnet
permanen diganti dengan magnet
kumparan sehingga akan timbul gaya
magnet
Alat ukur Induksi
Prinsip Kerja
Arus listrik yang diukur mengalir ke dalam kumparan
akan menghasilkan fluks magnetig. Fluks
magnetig ini yang nanti akan menimbulkan gaya
elektromagnet yang akan menggerakkan jarum
penunjuk.
Contoh Ampermeter berdasarkan Induksi
Alat Ukur Elektrostatis
Pinsip Kerja :
Interaksi dua buah elektroda yang
mempunyai beda potensial berbeda
sehingga menimbulkan gaya elektrostatis
yang menggerakkan jarum penunjuk
PENGUKURAN DAYA AKTIF
Pengukuran daya arus DC
V
W = IL2R=VVIL-Ia
2RaW =V I=VVIa-Vv2 /Rv
Metoda 3 Voltmeter dan 3 Ampermeter
)(2
1 2
1
2
2
2
3 VVVR
W )(2
2
1
2
2
2
3 IIIR
W
Pengukuran daya AC
pengukuran 1 fasa
pengukuran 1 fasa biasanya hanya memakai
satu wattmeter yang dirangkai seri dan
pararel.
P = V I cosφ
Pengukuran daya 3 fasa
Untuk hubung Y
P1+P2 = V1I1+V2I2-V3(I1+I2)
P1+P2 = P3 phasa
Pengukuran Hubung Δ
P1+P2 = V3I3+V2I2-I1(V2+V3)
P1+P2 = P3 phasa
Pengukuran daya reaktif
Pengukuran daya reaktif untuk 1 fasa dan 3
fasa
Pengukuran faktor daya
utk 1 fasa
utk 3 fasa
22)( WVIQ
)3/(cos
)/(cos
VIW
VIW
WATT meter
Watt meter elektrodinamometer
Watt meter induksi
Watt meter thermokople
Ct : thermokople
SEKIAN