Post on 05-Aug-2015
Diagnostik Klinik, Bagian Penyakit Dalam FKH IPB
TRAKTUS URINARIUS/ALAT PERKEMIHAN
APARATUS URINARIUS
PENGERTIAN
= App Urinarius = Alat Perkemihan (perkencingan)
GINJAL – URETER - KANTUNG KEMIH - URETRA
( RENAL – URETER – VESICA URINARIA – URETHRA )
FUNGSI
Eskresi produk sampah dari metabolisme : urea/asam urat, creatinin, ammonia, ion hidrogen
Mengatur kandungan yang diperlukan oleh tubuh : air dan bermacam-macam solut (glukosa, asam amino, campuran kation
Reabsorbsi selektif untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit jaringan/tubuh
BAGIAN ALAT PERKEMIHAN
Gromerulus Filtrasi sederhana plasma Volume filtrat sesuai tekanan osmotik plasma dan tekanan hidrostatik kapiler
Tubulus secara selektif menentukan senyawa yang diperlukan untuk tujuan metabolik dan eskresi produk sampah (glukosa yang difiltrasi direabsorbsi sampai dicapai konsentrasi tubular maksimal kelebihan akan dieskresi (Tub.con.Prox; Tub.con. Dis & Ductus collecting ADH)
Hormon lain mengontrol fungsi ginjal: Sekresi steroid oleh cortex adrenal cortisol
(eskresi air max); aldosteron (mengatur potasium Hormon dari kelenjar parathyroid mengatur
kecepatan eskresi calsium dan fosfat
Senyawa endokrin yang disekresikan oleh ginjal: Erythropoietin hematopoiesis normal :Renin Mengatur sekresi aldosteron oleh
cortex adrenal
ANATOMI REGIONAL
Umum :Posisi Ginjal : Simetris disisi columna vertebralis
di dorsal abdomen.
Posisi Ureter : Membentang / berjalan dari pielum (kalix) ke muara vesica pada / dekat trigona vesicae.
Posisi VU : terletak pada bidang dasar pelvis dan dorsal abdomen.
Posisi Urethra : Merupakan struktur tubuli tunggal dan bertugas untuk ekspulsi urin. Letak tergantung jenis kelaminnya.
Kanan terfiksasi kencang pada bagian ventral ke dorsal dari 3 rusuk terakhir dan prosessus tranversus vertebra lumbalis I. bidang dorsal menyinggungdiafragma dan bidang ventral menyentuh hati, pankreas dan caecum. Ujung caudalis membentang belakang prosessus tranversus lumbalis I.
kiri lebih kendor, bervariasi letak dan lebih ke kaudal dibanding kanan. Bag. Posterior bersentuhan dengan proc.transv lumbalis III.
Terbentang dari pielum, dari aspek dorsalis regio caudalis abdomen dan berdeviasi pada ujungnya, ke dinding sisi pelvis, secara miring masuk ke dd.dorsal v.u dekat leher.
Ginjal
Urete
r
KUDA
Kosong : pada pars kranial dasar pelvis.Isi : vertex menjangkau dd.abdomen ventralis dan kolon
kecil / usus halus
♂ : Bid. Dorsal v.u menyentuh rektum dan genitalia.
♀ : Bid. Dorsal v.u kontak dengan pars anterior vagina dan uterus
♂ : pars pelvicus di dalam pelvis pars ekstrapelvicus membentang pada
archus ischiadicus (ischii), melengkung ventral ke
corpus cavernosus menuju ventral penis dan setelah
glans penis membentuk processus urethralis.
♀ : dari vesica (leher) ke orifisium urethralis externus
Vesica
Urinari
a
Uretr
a
Kanan datar thd. Dorsal abdomen, diposisikan pada rusuk terakhir dan proc.transv verteb. Lumbalis II-III pertama. Bid. Ventralis bersentuhan dengan hati, pankreas, duodenum dan kolon.Kiri jika rumen kosong, diplana medianus kiri. Jika penuh, keukuran normal rumen menekan ginjal kiri ke kaudal menyilang plana medianus
Sama dengan kuda
Relatif sama dengan kuda. Jika penuh urin v.u lebih panjang dan datar sampai ke bag.dasar abdomen
Ginjal
Urete
r
V.U
SAPI
Ureta pars pelvicus di dalam ruang pelvis. Pars ekstra pelvicus melewati flexura sigmoidea caudalis dari scrotum. Uretra menyempit di orificium urethralis externus.Pars pelvicus di dalam ruang pelvis. Orificium urethralis externus ke vulva di commisura ventralis, membentuk diverticulum urethralis.
♀
♂Ure
tra
DOMBA/KAMBING
Ginjal berbentuk kacang, cortex halus, posisi mirip sapi
♂ Pars pelvic uretra ke flexura sigmoidea. Penis dan pars terminis di dalam glans penis membentuk processus urethralis.
♀ Orificium urethralis mirip sapi.ada juga diverticulum suburethralis.
Anjing : Berbentuk seperti kacang, halus dan kedua permukaannya konveks. Yang kanan terfiksasi kencang. Diposisikan ventral dari otot-2 sublumbalis, bersebelahan dari vertebrae lumbalis I, II, III.
Kiri, kendor. Jika lambung kosong posisinya nyaris simetris thd kanan. Jika penuh lebih kaudal dibawah proces tranv.vert. lumb. III, IV & VVU tergntung derajat penuh V.U Urethra ada Prostat
Kucing : Ginjal kendor di peritonium dan letaknya dipengaruhi isi lambung
ANJING & KUCING
67.Anus68.Aorta69.Aortic arch70.Auricle, left71.Bronchus72.Diaphragm73.Heart74.Brachiocephalic
artery75.Kidney76.Large intestine77.Liver78.Ovary79.Oviduct80.Pericardium81.Postcava82.Precava83.Pulmonary artery84.Pulmonary veins85.Rectum86.Small intestine87.Spleen88.Subclavian artery,
left89.Uterus90.Ventricle, left
60.Anus61.Aortic arch62.Auricle. Left63.Auricle, right64.Common carotid
arteries65.Coronary vessels66.Heart67.Innominate artery68.Kidney, left69.Large intestine
(colon)70.Liver71.Ovary72.Oviduct73.Postcava74.Precava75.Pulmonary arteries76.Rectum77.Small intestine78.Spleen79.Subclavian arteries80.Ureter81.Uterus82.Ventricle, left83.Ventricle, right
PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan Klinis Alat Kemih- Gaya miksi / urinasi- Perubahan kuantitas & kualitas urin- Kehadiran nyeri dan disuria- Manifestasi toksemia timbal balik (V.U)
Gaya miksi / urinasi - Postur - Frekuensi - Kehadiran nyeri Pemeriksaan Fisik - Hewan Besar : Rektal
(Sapi / Kuda) - Hewan Kecil : Palpasi Eksternal
(Anjing & Kucing)
EVALUASI KLINIS
Lokasi : Berdasarkan Anatomi regional
Ukuran relatif : (menyebut ukuran benda lain)
Bentuk : Karakter permukaan: lobus/halus Konsistensi :
kenyal/keras/lembek Derajat kesakitan : profundal/superfisial
Sikap/Postur
Kuda- Kuda urinasi pada saat istirahat dan individu hewan pada waktu yang lebih tepat.
Pada kuda pekerja ketika hewan kembali pada kandangnya- Aspek cara berkemih secara nyata termasuk :
*) Sikap/posture*) Frekuensi*) Kesakitan yang nyata.*) Sikap/Posture
Kuda jantan / betina mengambil karakter yang sama dari postur, yang dicapai memperluas kedua kaki depan menurunkan abdomen untuk meningkatkan tekanan intra abdominal. Keadaaan ini dibantu dengan inspirasi dan menahan napas, perlahan melepaskan suara groan. Kuda menonjolkan penis yang lunak dari rongga abdomen pada berbagai derajat.
SAPI & DOMBA
Sapi betina memajukan kaki belakang, melengkungkanpunggung dan mengangkat ekor.
Sapi jantan urinasi ketika sedang berjalan, makan atau tetap berdiri dengan membiarkan urine mengalir dari urethra penil kedalam preputium dan kemudian meninggalkan orificium.
Domba urinasi dengan cara yang sama seperti sapi.
ANJING
Anjing betina melenturkan kaki belakang merendahkan perineum beberapa cm dari lantai ketika urinasi.
Anjing jantan mengangkat dan abduksi satu dari kaki belakang dan menumpahkan secara langsung discharge urine pada objek yang dipilihnya. (merupakan perilaku khusus untuk menentukan wilayah)
Perubahan sikap berkemih yang tidak khas dapat bervariasi dipertimbangkan suatu
indikasi abnormalitas
Perilaku yang berubah saat hewan berkemih suatu abnormalitas.
Sikap abnormal selama berkemih/urinasi dapat timbul akibat penyakit baik yang berasal dari urinari maupun non urinari.
Cystitis (peradangan pada vu) sering anjing jantan bersikap jongkok
Cacat tertentu pada columna vertebralis atau spinal cord mengganggu koordinasi perototan anjing berkemih pada posisi berdiri.
Frekuensi
Pada hewan normal frekuensi urinasi tergantung
- Jumlah air yang dikonsumsi - Jumlah air yang dihasilkan oleh
proses metabolik - Sejumlah air yang hilang lewat respirasi, keringat dan defikasi . Produk susu adalah merupakan
rute hilangnya air yang penting pada hewan laktasi, khususnya pada sapi perah.
Kuda dan sapi urinasi 5 – 5 kali /hari, Kambing dan domba 1 – 3 kali/ hari, Anjing/kucing jantan sesukanya pada
interval yang sering
Frekuensi Miksi: Kuda/sapi : 5 - 6 x/d Babi : 2 - 3 x/d Kambing/Domba : 1 - 3 x/d Anjing/kucing (♂) : voluntary
Volume Urin: Kuda : 3 - 10 L/d Sapi : 6 - 25 L/d Babi : 2 - 6 L/d Kambing/Domba : 1,0 - 1,5 L/d Anjing : 0,5 - 2,0 L/d Kucing : 0,075 – 0,2 L/d
PERISTILAHAN KLINIS
Pollakisuria : urinasi frekuen tanpa volume meningkat
Poliuria : urinasi frekuen dan volume meningkat
Oligouria : urinasi terbatas/berkurang
Anuria : complete absence of urine
Stranguria : urin keluar menetes/tersendat
Dysuria : miksi disertai kenyerian
Pollakisuria terjadi dengan atau tanpa peningkatan volume yang dieskresikan
Peningkatan volume (poliuria) terjadi pada : diabetes mellitus dan diabetes insipidus, nephritis interstitialis chronis, selama resorbsi eksudat dan transudat, setelah pemberian diuretika yang
meningkatkan ‘gromerular filtration rate’ (GFR) atau menurunkan resorbsi tubular, atau obat yang meningkatkan tekanan hidrostatik pada kapiler ginjal,
setelah meningkatkan konsumsi air dan pada udara dingin.
Peningkatan frekuensi urinasi tanpa peningkatan volume urine total jika perubahan karakter urine menjadi iritan pada vu dan/atau urethra, pada :
*) nephritis akut,
*) pyelonephritis
*) cystitis. Iritasi pada vu dapat timbul akibat adanya
calculi atau residu urine jika mengalami dekomposisi bakteri dengan produk ammonia. Urinasi yang frekuen secara abnormal juga gambaran dari urethritis
Oligouria
Urinasi yang berkurang secara abnormal tidak mudah dikenal pada hewan, akibat pengurangan volume urine yang dieskresi (oligouria), pada semua penyakit dimana terjadi retensi urine.
Oligouria meningkatnya cairan yang hilang melalui jalur lain seperti :
- Saluran pencernaan pada diarrhea - Haemorrhagi - Schock - Eksudasi - Dehidrasi
- Kegagalan pembuluh darah perifer
- Congestive heart failure /CHF
Phase akhir semua bentuk nephritis Pengurangan eskresi urin pada hewan dehidrasi
akibat peningkatan tekanan osmotik plasma. Pada kegagalan sirkulasi perifer dan CHF
pengurangan aliran darah ginjal volume urine yang menurun
Pada kegagalan sirkulasi perifer dan CHF pengurangan aliran darah ginjal volume urine yang menurun
Retensi urine dengan penurunan frekuensi urinasi pada obstruksi sebagian urethra, spasmus sphincter eksternal vu, ketidakmampuan untuk mengambil postur normal untuk urinasi
Distensi besar-besaran dari vu tidak dapat dihindari, urine keluar dalam jumlah kecil dengan interval yang sering atau urin menetes dari orificium urethra eksternal
Retensi urine yang disebabkan gangguan kontrol sphincter vu dapat timbul dari lesi segmen lumbosacral dari spinal cord yang paresis posterior atau paraplegia
Dysuria
Penyakit pada alat perkemihan rasa yang cukup tidak enak hewan memperlihatkan gejala nyeri abdominal dan dysuria (urinasi kesakitan).
Nyeri abdominal akut, penekanan atau penekukan punggung belakang dengan kaki belakang dan menendang abdomen, kadang-kadang terjadi pada kasus Bovine pyelonephritis dan berasal dari infark ginjal atau obstruksi renal calix atau ureter oleh produk yang berasal dari peradangan.
Nyeri subakut dengan mengayunkan ekor, menendang abdomen,
Usaha urinasi disertai melenguh yang distensi berlebihan dari vu atau obstruksi urethra
Urinasi yang sakit atau sulit cystitis, calculi vu, obstruksi urethra dan urethritis.
Melenguh dan ketegangan mendahului dan menyertai urinasi (obstruksi urethra dan jika obstruksi tidak dapat diatasi saat berkemih hanya beberapa tetes urine (stranguria))
Pada urethritis melenguh dan tegang segera setelah urinasi selesai dan perlahan-lahan hilang sampai urinasi berulang
Pada urethritis melenguh dan tegang segera setelah urinasi selesai dan perlahan-lahan hilang sampai urinasi berulang
Peningkatan frekuensi ketika terdapat dysuria. Defikasi dapat juga berkaitan dengan manifestasi sakit ketika terjadi dysuria, retensi feses merupakan gambaran dari penyakit alat perkemihan.
Nyeri abdominal , berasal dari colic pada kuda hewan tegang postur saat urinasi dapat membingungkan dengan penyakit alat perkemihan, namun masih mungkin untuk identifikasi gejala lain termasuk karakteristik urine abnormal
PEMERIKSAAN FISIK * GINJAL*Kuda ginjal tidak dapat ditentukan dengan palpasi
eksternal tekanan tidak langsung pada wilayah umum dari
ginjal menginduksi reaksi sakit pada kuda yang mengalami nephritis akut
Palpasi internal kedua ginjal dapat pemeriksaan rektal pada kuda kecil, sedangkan pada kuda ukuran sedang bagian caudal ginjal kiri hanya dapat dipalpasi dengan cara ini . Selama pemeriksaan rektal ureter yang normal tidak dapat dipalpasi.
Sapi Sapi ukuran kecil - medium dapat mungkin
untuk palpasi kutub caudal ginjal kanan selama pemeriksaan rektal.
Ginjal kiri umumnya dapat diidentifikasi dengan cara ini. Palpasi ginjal melalui dinding abdominal tidak mungkin dilakukan pada sapi muda dan dewasa.
Ureter normal tidak dapat dideteksi selama pemeriksaan rektal
Kambing dan domba dapat dipalpasi melalui dinding abdominal
Anjing anjing yang berukuran kecil /medium ginjal dapat
dipalpasi melalui dinding abdominal, bahkan ginjal kiri pada anjing besar
Kucing ukuran ginjal kucing secara proporsional besar
dan menggantung, secara umum mudah dipalpasi
Penilaian Kriteria Palpasi
Perkiraan lokasi, ukuran relatif, bentuk, sifat permukaan, konsistensi dan derajat nyeri yang dapat dideteksi.
Pembesaran pada ginjal akibat : neoplasia, hidronephrosis dan bentuk nephritis tertentu.
Tumor ginjal ditandai dengan adanya pembesaran cortex ginjal yang tidak teratur, konsistensi keras
hidronephrosis yang berkaitan dengan fluktuasi pembesaran yang teratur.
Pyelonephritis pada sapi mempengaruhi ginjal , dipalpasi pembesaran yang nyata dan keras, tidak ada lobulasi yang nyata, hewan menunjukan reaksi sakit
Ureter berhubungan dengan ginjal yang terpengaruh membesar dan menjadi dapat dideteksi selama pemeriksaan rektal sebagai tabung yang lentur , berpulsus. Pada hidronephrosis perubahan tersebut tidak biasa ditemukan.
Variasi ukuran ginjal pada anjing sulit untuk diapresiasikan melalui palpasi ginjal. Adanya pengurangan ukuran yang gambaran kasus nephritis interstitialis kronis berlanjut tidak dapat diapresiasikan dengan cara ini.
Hidronephrosis unilateral, ginjal yang terkena dapat mengalami hypertrophy sehingga pada stadium lanjut perbedaan ukuran antara ginjal yang berfungsi normal dengan yang terkena dapat dikenal dengan cara palpasi abdominal.
Variasi ukuran normal ginjal pada kucing lebih mudah diperkirakan dengan palpasi abdominal daripada spesies lainnya
*VESICA URINARIA*
Pada hewan besar, pemeriksaan vu eksplorasi rektal lebih cepat jika organ tersebut mengalami pembesaran atau distensi. Urinasi dipengaruhi oleh penekanan dengan tangan /kateterisasi pada hewan. Jika vu secara besar distensi harus dipalpasi dengan hati-hati karena beresiko ruptur.
Distensi yang berlebihan dapat terjadi akibat obstruksi urethra oleh batu. Pada kuda dan sapi kondisi tersebut dicurigai jika bagian pelvis dari urerthra dipalpasi terdeteksi pulsasi. Manipulasi vu menyatakan sumber sakit yang focal , jika organ kosong adanya batu pada ukuran tertentu neoplasma dan penebalan dinding vu adanya peradangan
Pada hewan kecil derajat distensi vu ,nyeri focal, calculi besar dalam lumen organ dapat dipalpasi secara berbarengan dengan menerapkan pada kedua sisi abdomen tepat dicranial pintu pelvis.
Pada anjing jantan pembesaran kelenjar prostat akibat peradangan akut sering berkaitan dengan hiperplasia atau neoplasia dapat dikenal dengan pemeriksaan rectal digital.
Pada proctatitis dan neoplasma reaksi sakit yang nyata dapat diinduksi oleh tekanan digital pada kelenjar prostat
*PENIS*
Pada kuda dan anjing urethra mudah ditentukan dengan cateterisasi.
Jika perforasi urethra terjadi akibat obstruksi urolith, urin dapat infiltrasi jaringan konektif dan otot pada ventral dinding abdominal dan preputium -> pembengkakan cairan yang nyata, dengan nekrosa Palpasi penis pada tempat dimana terdapat obstruksi calculi akan reaksi superfisial yang meluas melibatkan kulit.
Infiltrasi pada jaringan sekeliling dengan urine dapat terjadi pada sapi jika penis terluka selama kawin atau akibat castrator tipe tekanan.
Palpasi penis menyatakan abnormalitas seperti paralisis, fraktur dan neoplasma.
Pada hewan jantan struktur preputium harus diperiksa dalam peperiksaan alat perkemihan.
Pada kuda jantan yang dikastrasi kadang-kadang mengumpul masa dari bahan sebaceus dalam fossa corronal glands penis yang dapat menyebabkan penekanan processus urethra sehingga mengganggu urinasi.
Pada suatu saat bahan tersebut terkumpul dalam rongga preputium dalam jumlah yang cukup untuk menghalangi protrusio penis untuk urinasi
Kadang-kadang pada sapi jantan yang dikebiri, kalkuli dapat terbentuk dalam preputium, obstruksi orificium preputium distensi kantung preputial infiltrasi pada ventral dinding abdominal dengan urine
Pada domba jantan yang dikebiri adanya dermatosis ulceratif balanoposthitis pembengkakan peradangan pada preputium dan sakit mengganggu urinasi.
Pada domba jantan yang dikebiri adanya dermatosis ulceratif balanoposthitis pembengkakan peradangan pada preputium dan sakit mengganggu urinasi.
Etiologi dari penyakit kompleks terdiri dari corynebacterium renale penyebab utama dalam kaitan urine yang sangat alkalis dan intake diet yang sangat tinggi kadar estrogen pada padang penggembalaan sebagai faktor predisposisi.
Balanitis pada anjing jantan berhubungan dengan discharge purulenta dari orificium preputium, walaupun pada kebanyakan kasus hewan yang terkena tampak sedikit menderita atau tidak nyaman dan urinasi tidak terpengaruh.
PEMERIKSAAN KHUSUS
Pemeriksaan rektal Kateterisasi urethra Pemeriksaan kimia dan mikroskopis
urine Test fungsi ginjal Biopsi ginjal Pemeriksaan radiologi
Diagnostik Klinik, Bagian Penyakit Dalam FKH IPB
TERIMA KASIH