Post on 19-Aug-2018
MAKALAH
Jati Diri Koperasi (Definisi Koperasi, Nilai-
Nilai Koperasi, dan Prinsip-Prinsip Koperasi)
Untuk memenuhi tugas matakuliah Koperasi dan Kewirausahaan
Yang diampu oleh Ibu Dr. Eni Sri Rahayuningsih, S.E., M.E
Disusun oleh :
Amin Nur Rizki 140231100072
Kelas B
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN AKDEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Saya sebagai manusia biasa dan juga sebagai manusia sosial yang tak bisa
lepas dari orang lain sehingga untuk menyelesaikan tugas ini banyak sekali pihak
yang membantu kami menyelesaikannya, diantaranya adalah :
1. Ibu Dr. Eni Sri Rahayuningsih, S.E., M.E sebagai pengampu matakuliah
Koperasi dan Kewirausahaan yang telah memberikan ilmu dan bimbingan
untuk menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua dan teman – teman yang telah membantu menyelesaikan tugas ini
dan memberikan dukungan penuh kepada saya
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata, sehingga saya sebagai
manusia yang jauh dari kesempurnaan memiliki banyak kekurangan. Terutama
dalam menyusun tugas ini yang jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun tugas ini agar lebih baik.
Namun, saya berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya.
Bangkalan, 18 Maret 2016
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3. Tujuan ...................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan .......................................................................................... 3
2.1. Definisi Kopersi ........................................................................................ 3
2.2. Nilai-Nilai Koperasi ................................................................................. 4
2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi ........................................................................... 5
Bab III Penutup ................................................................................................11
3.1. Kesimpulan ...............................................................................................11
3.2. Saran .........................................................................................................11
Daftar Pustaka ..................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi merupakan suatu perkumpulan atau organisasi yang
kegiatannya bertujuan mensejahterakan anggotanya. Pada umumnya kegiatan
koperasi dilandasi atas asas kekeluargaan. Akan tetapi sebagian koperasi di
Indonesia banyak yang melupakan asas tersebut. Kopersi didirikan hanya
untuk kepentingan golongan tertentu saja. Kegiatan koperasi sering kali
melenceng dari prinsip-prinsip yang seharusya dijadikan sebagai pedoman
untuk menjalankan kegiatan koperasi.
Koperasi yang sudah lama berada di Indonesia tidak menunjukkan
perkembangan yang baik. Kegiatan yang ada dalam koperasi seakan hanya
jalan ditempat. Hal ini disebabkan karena koperasi yang seharusnya
digunakan sebagai wadah untuk mengembangkan usaha bersama hanya
dikuasai oleh beberapa orang saja. Selain itu kegiatan dalam koperasi juga
belum mampu menunjukkan nilai-nilai profesional sehingga koperasi tidak
mampu bersaing secara baik dengan lembaga-lembaga non koperasi.
Oleh karena itu pada penyusunan makalah kali ini akan dipaparkan
mengenai jatidiri koperasi yang meliputi definisi koperasi, nilai-nilai
koperasi, dan prinsip-prinsip koperasi. Dengan penyusunan makalah ini
diharapkan kita dapat mengetahui serta memahami hal-hal apa saja yang
berkaitan dengan jati diri koperasi dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari koperasi?
2. Jelaskan nilai-nilai koperasi?
3. Jelaskan prinsip-prinsip dari kopersi?
1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi koperasi.
2. Untuk mengetahui apa saja nilai-nilai koperasi.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip koperasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Koperasi
Pengertian koperasi berasal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi inti dari koperasi adalah kerja
sama. Sedangkan pengertian secara umum koperasi adalah suatu kumpulan
orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi
yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota.
Definisi koperasi menurut berbagai golongan yaitu sebagai berikut:
1. Definisi Koperasi menurut ILO
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang terkandung dalam koperasi,
yaitu koperasi adalah perkumpulan orang-orang, penggabungan orang-
orang berdasarkan kesukarelaan, terdapat tujuan ekonomi yang ingin
dicapai, koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan
dikendalikan secara demokratis, terdapat kontribusi yang adil terhadap
modal yang dibutuhkan, anggota koperasi menerima resiko dan manfaat
secara seimbang.
2. Definisi Koperasi menurut Chaniago
Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia
memberikan definisi, “Koperasi adalah suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan
kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya”.
3. Definisi Koperasi menurut Dooren
Menurut P.J.V. Dooren tidak ada satu definisi koperasi yang diterima
secara umum. Disini Dooren memperluas pengertian koperasi, dimana
koperasi tidak hanya kumpulan orang-orang melainkan juga kumpulan
badan-badan hukum.
3
4. Definisi Koperasi menurut Hatta
Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta adalah
usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong.
5. Definisi Koperasi menurut Munkner
Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong–menolong
yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep
tolong -menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan
ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong - royong.
6. Definisi UU No.25 Tahun 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang
berdasarkan atas azas kekeluargaan.
7. Definisi Koperasi menurut ICA (International Co-operative Alliance)
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu
secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan aspirasi ekonomi,
sosial, budaya secara bersama melalui perusahaan yang mereka miliki dan
dikendalikan bersama secara demokratis.
2.2. Nilai-Nilai Koperasi
Koperasi didasarkan pada nilai-nilai:
1. Menolong diri sendiri
2. Tanggung jawab
3. Demokratis
4. Kesetaraan
5. Keadilan
6. Solidaritas
Dalam tradisi para pendiri koperasi percaya pada nilai-nilai etis yaitu:
1. Kejujuran
2. Keterbukaan
3. Tanggung Jawab sosial
4. Keperdulian terhadap orang lain.
4
2.3. Prinsip-Prinsip Koperasi
Beberapa prinsip–prinsip koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber,
yaitu sebagai berikut :
1. Prinsip Koperasi Menurut Munker
Menurut Hans H. Munkner ada 12 prinsip koperasi yakni sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela (Valuntarily Membership)
b. Keanggotaan terbuka (Open Membership)
c. Pengembangan anggota (Member Promotion)
d. Identitas sebagai pemilik dan pelanggan (Identity of Co-Owners and
Customers)
e. Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis (Democratic
Management and Control)
f. Koperasi sebagai kumpulan orang-orang (Personal Cooperation)
g. Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi (Indivisible
Social Capital)
h. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi (Economic Efficiency of
The Cooperative Enterprise)
i. Perkumpulan dengan sukarela (Valuntarily Association)
j. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
(Autonomy in Goal Setting and The Decision Making)
k. Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi (Fair and
Just Distribution of Economic Result)
l. Pendidikan anggota (Member Education).
2. Prinsip Koperasi menurut Rochdale
Prinsip ini dipelopori oleh 28 koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris
(1944) dan menjadi acuan bagi koperasi diseluruh dunia. Adapun unsur-
unsurnya sebagai berikut, menurut bentuk dan sifat aslinya:
a. Pengawasan secara demokratis (Democratic Control)
b. Keanggotaan yang terbuka (Open membership)
c. Bunga atas modal dibatasi (a fixed or limited interest on capital)
5
d. Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota sesuai jasanya (The
distribution of surplus in dividend to the members in proportion to their
purchases)
e. Penjualan sepenuhnya dengan tunai (Trading strictly on a cash basis)
f. Barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan (Selling only pure
and unadulterated goods)
g. Menyelenggarakan pendidikan kepada anggotanya sesuai prinsip
koperasi
h. Netral terhadap politik dan agama (Political and religious neutrality).
3. Prinsip Koperasi menurut Raiffeisen
Menurut Freidrich William Raiffeisen (1818-1888) dari Jerman, prinsip
koperasi adalah sebagai berikut.
a. Swadaya.
b. Daerah kerja terbatas.
c. SHU untuk cadangan.
d. Tanggung jawab anggota tidak terbatas.
e. Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan.
f. Usaha hanya kepada anggota.
g. Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang.
4. Prinsip Koperasi menurut Herman Schulze
Prinsip koperasi menurut Herman Schulze (1800-1883) adalah sebagai
berikut :
a. Swadaya.
b. Daerah kerja tak terbatas.
c. SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota.
d. Tanggung jawab anggota terbatas.
e. Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan.
f. Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota.
6
5. Prinsip Koperasi menurut ICA ( International Cooperative Alliance )
ICA didirikan pada tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi
tertinggi di dunia. Sidang ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan
prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut :
a. Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang
dibuat-buat (Open and Voluntarily Membership)
b. Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara
(Democratic Control–One Member One Vote)
c. Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada (Limited Interest
of Capital)
SHU dibagi 3 :
1. Sebagian untuk cadangan.
2. Sebagian untuk masyarakat.
3. Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai jasanya.
d. Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus-menerus
(Promotion of Education)
e. Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di
tingkat regional, nasional, maupun internasional (Intercooperative
Network).
6. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia
a. Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No. 12 Tahun 1967
Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No. 12 tahun 1967 adalah
sebagai berikut :
1. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap WNI
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan
demokrasi dalam koperasi.
3. Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota.
4. Adanya pembatasan bunga atas modal.
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
umumnya.
6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
7
7. Swadaya, swakarya, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip
dasar percaya pada diri sendiri.
b. Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No. 25 Tahun 1992
Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992 adalah
sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka bagi semua orang yang
mampu menggunakan jasa mereka dan bersedia menerima tanggung
jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi gender, sosial, rasial , politik
atau agama.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Koperasi adalah organisai demokratis dikendalikan oleh para
anggotanya, yang secara aktif berpartisipasi dalam penetapan
kebijakan-kebijakan dan membuat keputusan.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-
masing
Pembagian Sisa Hasil Usaha kepada anggota dilakukan tidak
semata-mata berdasarkan atas partisipasi modal yang dimiliki
anggota di koperasinya, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa
usaha anggota terhadap koperasinya melalui transaksi yang
dilakukan terhadap kegiatan usaha yang dikelola di koperasinya.
Dengan demikian wujud keadilan merupakan prioritas utama dan
diharapkan anggota dapat secara langsung merasakan nilai serta
manfaatnya berkoperasi. Disamping itu pembagian SHU yang
dilakukan secara proporsional akan menjadikan motivasi bagi
anggota untuk terus meningkatkan loyalitas terhadap koperasinya.
Hal tersebut dapat dilakukan pengukurannya melalui ada atau
tidaknya peningkatan anggota terhadap aktivitas memodali dan
melakukan transaksi usaha dengan koperasinya. Atau dengan kata
lain bahwa pembagian SHU secara proporsional akan berdampak
pada peningkatan fungsi dan peran anggota sebagai pemilik maupun
pengguna jasa/pelanggan.
8
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal pada koperasi pada dasarnya digunakan untuk kemanfaatan
anggota, dan bukan semata-mata untuk mencari keuntungan dalam
bentuk materi semata. Oleh karena itu balas jasa yang diberikan
terhadap anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata
atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud terbatas adalah
wajar dalam artian tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar.
5. Kemandirian
Kemandirian berarti mampu berjalan dengan memanfaatkan
kemampuan yang ada pada diri sendiri, tanpa bergantung pada pihak
lain. Hal ini menyangkut dari sisi permodalan, pengelolaan
administrasi dan usaha, pengambilan keputusan, penyusunan
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Kemandirian
mengandung makna kebebasan yang bertanggung jawab, mampu
mengambil keputusan atas dasar pertimbangan yang matang juga
mampu mempertanggung jawabkan segala perbuatan yang telah
dilakukan dan menanggung segala resiko dari sebuah keputusan
yang telah diambil.
6. Pendidikan perkoperasian
Pendidikan perkoperasian merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting untuk dijalankan oleh gerakan koperasi secara teratur.
Kesetaraan pemahaman tentang wawasan perkoperasian anatara
unsur-unsur dalam koperasi akan lebih memudahkan dalam
pengambilan sebuah keputusan dibandingkan dengan pemahaman
yang sangat beragam. Anggota yang memahami tentang wawasan
perkoperasian akan mampu menjalankan fungsinya baik selaku
pemilik maupun selaku pengguna/pelanggan. Demikian pula
pengurus, pengawas dan unsur-unsur yang lainnya akan senantiasa
menjalankan fungsi dan perannya serta menjadikan anggota koperasi
sebagai subjek dalam pengelolaan koperasi.
9
7. Kerja sama antar koperasi
Kerjasama antar koperasi dimaksudkan agar koperasi dapat menjalin
kemitraan yang saling menguntungkan, sehingga disamping dapat
memperkuat solidaritas antar koperasi, meningkatkan daya saing dan
daya banding juga akan mampu melakukan efektivitas dan efisiensi.
Melalui jalinan kerjasama antar koperasi diharapkan akan terbentuk
satu jaringan yang tak terputus dari hulu sampai ke hilir dan begitu
juga sebaliknya. Kerjasama dimaksud bisa dilakukan dalam berbagai
hal seperti : permodalan, pengelolaan usaha, manajemen, pendidikan
dll. Selain menjalin kerjasama antar koperasi, koperasi juga dapat
menjalin kemitraan dengan pelaku usaha non koperasi dalam rangka
peningkatan serta pengembangan dalam berbagai aspek.
Apabila jalinan kerjasama antar koperasi dapat diwujudkan sehingga
terbentuk jaringan yang tidak terputus dari hulu sampai ke hilir,
maka kedudukan koperasi dalam tatanan perekonomian dalam segala
tingkatan akan memiliki kekuatan yang pada akhirnya bermuara
pada peningkatan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai
berikut bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
asas kekeluargaan. Adapun banyak sebagian para ahli mendefinisikan arti
koperasi itu dan prinsip-prinsip dari pada koperasi dibentuk. Namun, pada
intinya koperasi itu sendiri sama. Sementara itu koperasi mempunyai tujuan
utama yaitu mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan
masyarakat pada umumnya. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan
didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi.
3.2 Saran
Dengan penyusunan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat
mengerti dan memahami mengenai jatidiri kopersi serta dapat
mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu mahasiswa ketika
sudah terjun dimasyarakat diharapkan dapat memperbaiki kinerja koperasi di
Indonesia sehingga kepentingan dan kesejahteraan anggota sebagai tujuan
dari koperasi dapat tercapai.
11
DAFTAR PUSTAKA
Putisari, Ayu(Ed.). 2006. Ekonomi Dunia Keseharian Kita. Jakarta: Yudhistira.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian
Bahan Koperasi (ICA manchester 1995)
www.kompasiana.com
http://ayuputrisari.blogspot.com/2013/11/13/pengertian-dan-prinsip-prinsip-
kopersai.html
http://muhammadshodiq.blogspot.com/2013/05/22/jati-diri-koperasi-dan-
pengembangan-koperasi.html
http://galuhpasundan.blogspot.com/2011/02/08/jati-diri-koperasi.html
http://khikmatulmuaidah.blogspot.com/2013/06/21/jati-diri-koperasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/koperasi
12